Sakralnya Tarian Pra-Pembukaan Indonesia Dance Festival 2016

Pra-pembukaan IDF 2016 yang digelar di Hutan Kota Sangga Buana Pesanggrahan berlangsung sakral dalam guyuran hujan.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 31 Okt 2016, 15:58 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 15:58 WIB
Indonesia Dance Festival 2016
Pra-pembukaan festival tari terbesar di Indonesia ini digelar di Hutan Kota Sangga Buana Pesanggrahan berlangsung sakral dalam guyuran hujan.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia Dance Festival kembali digelar, mengusung tema “Tubuh Sonik” festival tari terbesar di Indonesia ini akan berlangsung mulai 1 hingga 5 Nopember 2016. Acara pra-pembukaan yang digelar di Hutan Kota Sangga Buana Pesanggrahan, Lebak Bulus, Jakarta, berlangsung sakral dalam guyuran hujan.

Mengadopsi konsep ritual “selamatan” yang kerap dilakukan dalam praktik sosial sehari-hari di Indonesia, dua gelaran tari pra-pembukaan mampu menyihir penonton.

Di hutan kota tersebut dua pertunjukan pembukaan oleh Jefriandi Usman dan Abdullah Wong digelar sebagai bentuk “selamatan”. Jefriandi membawakan “Phase”, sebuah karya yang hendak merefleksikan perubahan-perubahan yang terus ada di dalam kehidupan. Karya ini hendak mempertanyakan apa yang dihasilkan oleh perubahan-perubahan tersebut bagi manusia.

Sedangkan Wong melalui karya tarinya yang berjudul “Suluk Sungai” mencoba mengungkap realitas manusia yang tengah menempuh perjalanan kehidupan. Suluk diartikan sebagai jalan, tembang, kidung yang mengalir secara berkesinambungan. Saat merasa buntu pada pengulangan yang tak berujung, manusia akan mengubah haluan.

Indonesia Dance Festival 2016

Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Senin (31/10/2016), Teuku Rifnu Wikana, salah seorang penari dalam “Phase” mengatakan, secara teknis latihan hanya digelar beberapa kali, mengingat tarian ini sudah sering dipentaskannya. Namun demikian, terdapat beberapa pengembangan di beberapa bagian, seperti di musik maupun suara.

Sementara itu, Sandiaga Uno yang hadir menyaksikan pra-pembukaan kepada awak media mengatakan, IDF tentunya sudah menjadi institusi, pementasan seni tari yang dihadirkannya merupakan seni tari kelas dunia.

“Hari ini saya pertama kali melihat perfomance yang menyatu dengan alam. Ini di hutan terbuka, hutan pesanggrahan, dan saya melihat perfomance yang world class banget. Saya sampai ikut kecipratan lumpur waktu penampilan Abdullah Wong. Harapan saya ke depan IDF menjadi sebuah ajang untuk mempertunjukkan kesenian happening art. Kalau kita kemas dengan baik ini bisa jadi sarana promosi Indonesia,” ungkap Sandiaga Uno.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya