Simak Alasan Mengapa Anda Harus Berhenti Membeli Daging Murah

Ternyata, ada alasan kuat mengapa Anda harus berhenti mengonsumsi daging yang dijual dengan harga murah, simak di sini.

oleh Annissa Wulan diperbarui 13 Jan 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2017, 06:30 WIB
daging
Ternyata, ada alasan kuat mengapa Anda harus berhenti mengonsumsi daging yang dijual dengan harga murah, simak di sini.

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang bisa menolak membeli barang dengan harga paling murah? Tentu saja, Anda juga terkadang tidak bisa menolaknya. Namun, apakah harga makanan seperti daging yang dijual dengan harga super murah juga layak dikonsumsi?

Dilansir dari mashed.com, Jumat (13/1/2017), sebaiknya Anda berpikir berulang kali untuk membeli dan mengonsumsi makanan dengan harga murah, terutama daging. Lantas, mengapa ada harga daging yang begitu murah?

Jawabannya terletak pada bagaimana binatang tersebut disimpan dan dirawat. Anda harus benar-benar memperhatikan bagaimana daging berakhir di piring, karena peternakan biasanya memiliki masalahnya sendiri, yaitu kotoran hewan dan kualitas air.

Permasalahan daging murah juga akan berakhir pada risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit kanker. World Cancer Research Fund telah menyatakan bahwa daging merah dan olahan sebagai salah satu penyebab kanker usus. Sedangkan International Agency for Research on Cancer (IARC) baru saja mengumumkan bahwa daging olahan yang murah banyak terdapat karsinogen, yaitu salah satu penyebab kanker.

Di Inggris, 54% kasus penyakit kanker usus terkait dengan faktor gaya hidup dan setengahnya adalah dari makan daging olahan. Faktanya, makan daging setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal sebanyak 18%.

Selain itu, penelitian menunjukkan bagaimana hewan disembelih akan benar-benar dapat berdampak pada kualitas daging yang dihasilkan. Sehingga jika ada peternak yang memberi harga mahal pada daging yang dijualnya, ini sangat masuk akal, karena biaya pemeliharaan dan perawatannya menghabiskan lebih banyak biaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya