Liputan6.com, Jakarta Bandung mulai mengoperasikan terminal baru penerbangan internasional di Bandara Husein Sastranegara. Terminal seluas 6.297 meter persegi yang baru dioperasikan pada 6 januari 2017 ini mampu menampung hingga satu juta penumpang pesawat per tahun. Sebelumnya, pada 6 April 2017 Bandara Husein Sastranegara juga telah mengoperasikan terminal baru untuk penerbangan domestik.
Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (11/1/2017) mengatakan, di dunia pariwisata, rumus pengembangan destinasi itu 3A, yaitu Atraksi, Akses, dan Amenitas.
Baca Juga
“Bandara adalah salah satu implementasi dari Akses, memperluas dan mempermudah akses menuju destinasi tersebut. Nah, 75 persen akses wisman masuk ke tanah itu melalui udara. Karena pembangunan fasilitas airport yang lebih luas, lebih nyaman, lebih bagus, itu akan mendukung tourism di tanah air,” kata Menteri Arief Yahya.
Dibangunnya terminal baru membuat Bandara Internasional Husein Sastranegara kini telah memiliki kapasitas total 3,4 juta penumpang per tahun, atau jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya yang hanya 600 ribupenumpang per tahun.
Director Operation & Engineering PT Angkasa Pura II (Persero) Djoko Murjatmodjo mengatakan, "Kami optimistis terminal baru ini akan mampu menarik minat maskapai untuk membuka rute internasional guna mendukung pertumbuhan pariwisata di Jawa Barat khususnya Bandung, serta Indonesia secara umum yakni seirama dengan target Kementerian Pariwisata di tahun 2017 yakni 15 juta Wisman.”
Lebih lanjut Djoko mengatakan, dari sisi fasilitas pelayanan, terminal baru ini memiliki 10 counter check-in untuk penerbangan internasional dan sistem penanganan bagasi Automatic Baggage Conveyor terbaru.
”Ini semua untuk mempermudah dan meningkatkan pelayanan serta mempercepat pengambilan bagasi kepada pengguna jasa bandara," ujar Djoko.
PT Angkasa Pura II (Persero) telah berkoordinasi dan melakukan simulasi uji coba terminal internasional baru dengan berbagai pihak. Hasilnya menakjubkan, mengusung konsep eco-airport yang modern dengan perpaduan citarasa budaya lokal, terminal baru ini dilengkapi arsitektur bentuk atap Julang Ngapak khas Jawa Barat. Bahkan desain interior keseluruhan terminal juga mendapat sentuhan khusus dari tangan Walikota Bandung Ridwan Kamil, sehingga sisi estetis budaya lokal sangat kental terasa.
Tak hanya itu, fasilitas pelayanan juga ditingkatkan sesuai dengan standar Skytrax, antara lain seperti disediakannya nursery room, quiet room, free charging terminal, free internet dan wifi, serta fasilitas penyandang disabilitas. Terminal baru ini juga dilengkapi dengan galeri yang memajang berbagai karya patung dari seniman Bali, Nyoman Nuarte.