Demi Akses Wisata, Banyuwangi Bangun Jalan Menuju TN Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo menjadi salah satu destinasi wisata bagi mereka yang gemar wisata petualangan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Jun 2017, 14:42 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2017, 14:42 WIB
Pantai Plengkung
Pantai Plengkung berada di kawasan Taman Nasional Alas Purwo

Liputan6.com, Banyuwangi Demi mengembangan pariwisata, Banyuwangi terus menambah aksesibitas ke sejumlah destinasi wisata. Salah satu yang tengah digarap saat ini adalah membangun infrastruktur jalan menuju kawasan wisata Taman Nasional (TN) Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, sektor infrastruktur terutama aksesibilitas menjadi unsur penting dalam membangun wisata di Banyuwangi.

“Setiap tahun, bertahap kita bangun akses dan amenitas pariwisata di Banyuwangi seiring dengan bertambahnya atraksi di Banyuwangi. Salah satunya dengan perbaikan infrastruktur untuk aksesibilitas agar memudahkan wisatawan. Seperti di Alas Purwo ini,” tutur Anas menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Kamis (15/6/2017).

Taman Nasional Alas Purwo letaknya ada di ujung Banyuwangi yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Alas Purwo menyimpan potensi keindahan alam yang luar biasa. Selain padang savana Sadengan dengan keanekaragaman fauna langkanya, Alas Purwo juga menyimpan keindahan pantai yang luar biasa. Salah satunya adalah pantai Plengkung (G-land)yang menjadi surga para peselancar dunia. Di Alas Purwo juga terdapat Pura Kawitan dan gua Istana yang juga menjadi daya tarik kunjungan wisata spiritual.

Dikatakan Anas, kondisi jalan ke Alas Purwo ini memang agak parah sehingga sulit dilalui. Hanya kendaraan tertentu yang bisa melintas di jalan ini.

“Sebelumnya ini jalan beraspal, namun melihat kondisinya perbaikan jalan menggunakan aspal tidak lagi bisa menjadi solusi. Makanya kami ganti dengan paving,” kata Anas.

Kegiatan pavingisasi akses ke Alas Purwo oleh Pemkab Banyuwangi ini merupakan hasil kesepakatan dengan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan tentang Pengembangan Pariwisata Alam di Taman Wisata Alam. Alas Purwo merupakan kawasan di bawah pengelolaan Balai Taman Nasional Alas Purwo.

"Diperlukan kerjasama yang baik lintas instansi untuk meningkatkan kepariwisataan yang ada. Sehingga akses ke berbagai tempat atau daerah yang potensinya belum maksimal dapat dioptimalkan. Kalau tidak ada kerja sama susah, karena kita tidak bisa tiba-tiba bangun di kawasan yang dalam pengelolaan pihak lain. Maka perlu sinergi," ucap Anas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya, dan Penataan Ruang Banyuwangi, Mujiono mengatakan anggaran yang dikucurkan untuk membangun akses ke Alas Purwo ini sebesar Rp. 800 juta khusus.

"Dana ini untuk melakukan pavingisasi jalan sepanjang 900 meter dengan lebar 4,2 meter. Tepatnya, jalan dari pintu gerbang - menuju TN Alas Purwo di Dusun Kotorejo Desa Kalipahit,” kata Muji.

Alasan digunakan paving ini, lanjut dia, karena kondisi tanah di Tegaldlimo labil sehingga lebih cepat retak dan rusak. Selain itu, paving juga lebih ramah lingkungan karena cepat menyerap genangan air serta perawatannya lebih mudah.

“Paving yang kami gunakan adalah K 300, jadi bisa dilewati kendaraan dengan tonase maksimal 8-10 ton,” ucap Muji.

Saat ini, pengerjaan pavingisasi telah mencapai 50 persen dan ditargetkan rampung sebelum hari raya.

“Jadi saat lebaran nanti jalannya sudah bisa diakses dengan mudah. Masyarakat yang lagi mudik maupun wisatawan yang ingin ke TN Alas Purwo bisa menikmati jalan yang bagus,” ujarnya.

Taman Nasional (TN) Alas Purwo sendiri telah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Budaya Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO). Penetapan ini dilakukan pada sidang International Coordinating Council (ICC) Program MAB (Man and The Biosphere) UNESCO ke28 di Kota Lima, Peru, 18-20 Maret 2016 lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya