Gamelan dan Prambanan Jadi Daya Tarik Obama ke Yogyakarta

Apa yang membuat Barack Obama ingin membawa keluarganya ke Yogyakarta? Tak lain adalah musik gamelan.

oleh nofie tessar diperbarui 24 Jun 2017, 15:20 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2017, 15:20 WIB
Gamelan dan Prambanan Jadi Daya Tarik Obama ke Yogyakarta
Apa yang membuat Barack Obama ingin membawa keluarganya ke Yogyakarta? Tak lain adalah musik gamelan.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan tiba di Bali hari ini (23/6). Selain ke Bali, Presiden yang pernah menjabat dua periode ini juga ingin mengunjungi Candi Prambanan di Yogyakarta. Apa yang membuat Barack Obama ingin membawa keluarganya ke Yogyakarta?

Tak lain adalah musik gamelan. Musik khas Jawa yang kerap didengarnya semasa kecil hidup di Indonesia ini membuatnya rindu. Dan pria yang pernah sekolah di SD Menteng 1, Jakarta itu ingin mengajak keluarganya merasakan bagian dari hidupnya yang pernah tinggal di Indonesia.

"Ketika saya pikir pulau itu, dan semua pulau Indonesia, saya dihantui oleh kenangan--rasanya berjalan di lumpur dengan kaki telanjang saat menelusuri sawah; pemandangan pergantian hari dari balik pegunungan vulkanik; suara azan di malam hari dan aroma kayu bakar; tawar-menawar di stand buah sepanjang jalan; suara hiruk pikuk orkestra gamelan yang wajahnya sedikit disinari api. Saya ingin mengajak Michelle dan anak-anak untuk berbagi bagian dari hidupku, untuk menjelajahi reruntuhan candi ratusan tahun di Prambanan atau berenang di sungai tinggi di perbukitan Bali," tulis Obama dalam buku 'The Audacity of Hope'.

Sebenarnya keinginan ini sudah dia rasakan sejak sebelum menjadi Presiden. Namun karena kesibukannya yang luar biasa memimpin negara Adi Daya itu, hasrat bernostalgia di Indonesia terpaksa tertunda. Namun setelah lengser dari jabatan Presiden, pria yang pernah menghabiskan masa kecil di Indonesia pada tahun 1967-1971 ini segera mewujudkan keinginan mengajak keluarganya ke Bali dan Yogyakarta.

Obama dan rombongan akan mendarat di Bali nanti sore, Jumat (23/6). Obama rencananya berada di Bali hingga 28 Juni 2017. Setelah itu dia bertolak ke Yogyakarta dan di sana hingga 30 Juni 2017. Mengenal sedikit tentang gamelan, adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya atau alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama.

Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul atau menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.

Sementara, Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah.

Keinginan Barack Obama ini tidak akan disia-siakan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya yang ingin menjadikannya endorser pariwisata Indonesia. Pihaknya akan berusaha menyajikan wisata budaya berbasis musik tradisional itu untuk mewujudkan cita-cita Barack Obama saat tiba di Yogyakarta bersama keluarga.

"Yogyakarta harus siap. Kedatangan tokoh penting seperti Barack Obama ini jangan sampai disia-siakan. Belajar gamelan, belajar tari, membatik, membuat topeng maupun nyebur ke sawah semuanya memang adanya di Yogyakarta," kata Menpar Arief Yahya.

Bahkan, lanjut Menpar Arief Yahya, untuk lebih mengesankan mantan orang nomor satu Amerika Serikat itu, sebisa mungkin diperkenalkan dengan Desa Wisata yang ada di Yogyakarta. Karena di sana, keluarga Barack Obama bakal merasakan sensasinya hidup di pedesaan. Tidak hanya mendengarkan musik gamelan saja, tetapi bisa ikut belajar memainkannya dengan bimbingan pemandu yang ada.

"Apalagi jika Obama mengunggah kegiatan liburannya di Yogyakarta sambil main gamelan, wow, promosi yang luar biasa. Bisa dihitung engagement-nya, bisa menjadi viral ke mana-mana. Sama seperti saat dirinya menyebutkan nama-nama makanan khas Indonesia dalam pidatonya yang langsung mendunia,” kata Menpar Arief Yahya.


(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya