Liputan6.com, Jakarta Dikenal sebagai film yang menceritakan tentang kebudayaan, ternyata film dokumenter menyimpan berbagai hal yang lebih besar. Mulai dari medium bertutur yang mampu mengedukasi publik, hingga menjadi media berpikir kritis sebagai masyarakat. Untuk itu, Badan Ekonomi Kreatif mencetuskan Docs By The Sea yang bertujuan mendukung film dokumenter di Indoensia.
“Sepanjang sejarah film dokumenter nasional, baru kali ini pemerintah terlibat agak besar. Dalam hal ini Bekraf melangkah lebih jauh karena yang penting dalam dokumenter adalah pendanaan yang sustainable,” ungkap Ricky Pesik, Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif, pada Senin (14/8/2017).
Nantinya program Docs By The Sea ini akan fokus pada film dokumenter dan para pembuat film dari Asia Tenggara. Pagelaran yang akan diselenggarakan tanggal 23-30 Agustus 2017 ini, akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu program workshop pada23 hingga 27, dan progam screening yang akan dilakukan mulai 29 hingga 30 Agustus 2017 di Bali.
Advertisement
Dengan menggandeng negara Asia Tenggara lainnya, posisi Indonesia sebagai tuan rumah dari Docs By The Sea semakin menarik dan dihargai. Karena forum dokumenter internasional ini merupakan yang pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara dan berfokus pada pendanaan serta distribusi film dokumenter di Asia Tenggara.
Nantinya akan ada 30 peserta dari seluruh dunia, yang akan menjalani workshop yang berpusat di Bali. 15 peserta dari Indonesia, 10 peserta dari Asia Tenggara, dan 5 peserta internasional. Mereka nantinya akan mengadakan sesi pitching, yang akan menguji seberapa layak film mereka didanai oleh para pemangku kepentingan.
Diharapkan Docs By The Sea menjadi milestone perhatian pemerintah terhadap perkembangan film dokumenter Indonesia, dan kesempatan baru bagi pera pembuat film dokumenter Asia Tenggara untuk bertemu dengan pemeran kunci di industri dokumenter internasional.
“Nantinya film dokumenter hasil dari Docs By The Sea, akan ditindaklanjuti oleh deputi lainnya dalam Bekraf. Sehingga kita bisa menumbuhkan ekosistem film dokumenter baru dan memberi kesempatan yang lebih luas,” tutup Ricky.