Setelah Dive Center, Kini Ada Marina di Tanjung Lesung

Wisata bahari Tanjung Lesung bakal semakin dilirik wisatawan mancanegara dengan kehadiran marina.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 24 Sep 2017, 13:29 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2017, 13:29 WIB
Setelah Dive Center, Kini Ada Marina di Tanjung Lesung
Wisata bahari Tanjung Lesung bakal semakin dilirik wisatawan mancanegara dengan kehadiran marina.

Liputan6.com, Banten Festival Pesona Tanjung Lesung 2017 menjadi momen istimewa bagi pariwisata Banten, utamanya Kabupaten Pandeglang. Selain event yang digelar sukses, festival selama tiga hari ‪22-24 September‬ itu juga menorehkan sejarah dimulainya pembangunan Rhino Dive Center di Tanjung Lesung.

Dive Center ini diyakini akan membuat wisata bahari Tanjung Lesung bakal makin dilirik wisatawan mancanegara (wisman). Apalagi, PT Banten West Java (BWJ) saat ini juga tengah mempersiapkan pembangunan Marina agar Tanjung Lesung bisa didatangi kapal-kapal yacht atau kapal wisata.

Direktur Utama BWJ Poernomo Siswoprasetijo mengatakan, pembangunan dive center ini merupakan langkah awal agar potensi wisata bahari di Tanjung Lesung bisa tereksplor secara maksimal. "Kita sedang menyasar yacht club. Nanti setelah dive center ini sudah jadi, mereka tidak akan ragu lagi untuk melakukan aktivitas diving di Tanjung Lesung," kata Poernomo, Sabtu (23/9).

Saat pembangunan dive center ini berjalan, lanjut Poernomo, pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pariwisata didukunh Kementerian
Pariwisata (Kemenpar) juga tengah gencar melakukan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) tersertifikasi untuk mengelola wisata diving di Tanjung Lesung.

"Dive center proses pembangunan. Pelatihan juga terus berjalan. Saat pembangunan selesai, sudah bisa langsung dikelola dive centernya. Tidak ada yang ngganggur," ujar Poernomo.

Sedangkan untuk Marina, jelas Poernomo, pihaknya sedang melakukan riset bekerja sama dengan lembaga professional untuk visibility study sejauh mana kelayakan Tanjung Lesung untuk dibangun Marina.

"Saat ini yang ada baru mini Marina. Kita inginnya Tanjung Lesung memiliki Marina yang layak didatangi kapal pesiar. Risetnya sudah
dilakukan, hasilnya akan keluar tidak lama lagi," ungkap Poernomo.

Bila memang layak, tambah Poernomo, pihaknya akan mengalokasikan anggaran hingga Rp 300 miliar untuk membangunnya. Anggaran itu selain untuk Marina, juga diperuntukkan fasilitas lainnya untuk pendukung pelabuhan Marina.

"Yang jelas saat ini kita sedang menunggu hasilnya. Bila layak, kita sudah menyiapkan anggaran Rp miliar untuk pembangunannya," tukas Poernomo.

Kepala Bidang Promosi Wisata Bahari Kemenpar Florida Pardosi mengatakan, pembangunan dive center ini akan menjadi triger pengembangan wisata bahari di Tanjung Lesung. Menurutnya, di Tanjung Lesung ini masib banyak yang bisa dieksplor untuk mencari spot diving.

"Dengan adanya dive center nanti akan memberikan dampak yang signifikan bagi Tanjung Lesungd alam mendatangkan wisman. Apalagi Tanjung Lesung ini dekat dengan Jakarta. Para diver yang selama ini datang ke Jakarta, pilihannya hanya Kepulauan Seribu, nanti mereka punya pilihan baru lagi yaitu Tanjung Lesung," kata wanita yang biasa dipanggil Butet ini.

Menurut Butet, karakter wisatawan diver memiliki karakter khusus. Berbeda dengan wisman biasa yang kerap mencari destinasi indah, para diver cenderung langsung menuju lokasi diving begitu tiba di Indonesia.

"Mereka ini karakternya berbeda, begitu datang ke Indonesia, mereka tidak akan mampir-mampir ke tempat wisata, melainkan langsung menuju tempat diving. Dive center ini akan menarik perhatian mereka untuk mencoba mengeksplorasi bawah laut Tanjung Lesung dan sekitarnya," papar Butet.

Butet berharap industri pariwisata turut memanfaatkan adanya dive center ini agar menciptakan paket-paket wisata yang sasarannya pecinta diving.

"Jika dive center hanya mengandalkan wisatawan yang sudah ada dan datang memang dive center tidak akan optimal. Diharapkan peran serta para industri pariwisata untuk turut mempromosikan dan menjual paket-paket khusus diving di Tanjung Lesung dan sekitarnya," tutur Butet.

Menpar Arief Yahya juga ikut mendorong keseriusan pemimpin daerah untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang tujuannya untuk pariwisata, akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Tanjung Lesung.

"Yang penting CEO commitmen. Bila Gubernur dan Bupatinya commit, maka semua go easier. Tapi bila tidak, maka semuanya akan menjadi sulit. Saya berterima kasih Gubernur Banten Wahidin Halim dan Bupati Pandeglang Irna Narulita yang sudah menunjukkan commitmennya," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief juga menyebut Tanjung Lesung yang berada di Provinsi Banten yang unggul dari wisata bahari sangat tepat memiliki dive center dan Marina. Dua fasilitas tersebut tentunya akan berdampak positif untuk mempercepat infrastruktur lainnya. “Ini akan meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan,” pungkas Menpar Arief Yahya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya