Liputan6.com, Jakarta IFF atau Indonesia Fashion Forward adalah program inkubasi desainer muda hasil kerjasama dengan Jakarta Fashion Week, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, British Council, dan Center for Fashion Enterprise sejak tahun 2012. Melalui IFF ini kemampuan para desainer ditingkatkan untuk menembus pasar global.
Sudah ada lebih dari 40 desainer dan label Indonesia yang masuk ke dalam program IFF, antara lain Major MInor, Tex Saverio, Yosafat Dwi Kurniawan, Dian Pelangi, Albert Yanuar, Patrick Owen, Toton, Peggy Hartanto, Norma Hauri, dan Billy Tjong. Ketat dan pesatnya perkembangan bisnis para desainer lulusan IFF membuat para mitra dalam dan luar negeri antusias melakukan kolaborasi.
Baca Juga
Contohnya adalah 12 desainer terbaik IFF yang menampilkan koleksi terbaik mereka di Galeries Lafayette melalui program Fashion Lab. Hal ini memang wadah bagi desainer lokal Indonesia untuk memperkenalkan karya terbaik mereka. Di tahun 2018 ini, IFF kembali memilih tujuh orang desainer sebagai generasi keenam, yaitu Danjyo Hiyoji, Reves Studio, Pvra, At The Studio, Mazuki, Etterette by Vivian Lee, dan Kami.
Advertisement
Â
Desainer yang bergabung ke dalam program IFF
Danjyo Hiyoji merupakan label ready to wear yang didirikan pada tahun 2009 yang didirikan oleh Dana Maulana dan Liza Masitha. Rêves Studio adalah label ready-to-wear yang didirikan oleh Karina Widjaja dan Karina Pricilla, menghadirkan pakaian yang klasik dan elegan untuk wanita masa kini.
Rêves Studio memiliki ciri khas desain asimetris dengan detail kain bertekstur serta jahitan yang rapi. Pvra merupakan salah satu label aksesori yang mengawali tren sandal berhias manik-manik di pasar lokal yang didirikan tahun 2015 oleh Kara Nugroho dan Putri Katianda.
At The Studio merupakan proyek baru yang diciptakan oleh ATS The Label dengan konsep pakaian kasual dan basic. At The Studio seringkali bermain dengan warna netral dengan kesan edgy.
Sedangkan Mazuki menghadirkan pakaian bergaya kontemporer untuk pria dan wanita. Label ini memiliki ciri khas desain terstruktur dan rapi dengan penggunaan bahan-bahan yang nyaman.
Etterette by Vivian Lee menyuguhkan busana wanita dengan garis desain yang tajam, tetapi berlekuk lembut. Ketika digunakan, busana ini akan memberikan tampilan yang feminin, elegan, dan tangguh.
Terakhir adalah Kami. Label ini menghususkan diri dalam tema busana modest wear yang trendi dan feminin, tetapi tanpa menunjukkan lekuk wanita. Kami yang dulunya bernama Kami Idea baru saja usai melakukan proses rebranding.
Advertisement