Liputan6.com, Jakarta Tak ada raut wajah sedih atau kecewa yang tampak dari para peserta Counterpain Mud Warrior 3 di Ubaya Training Center, Trawas, Minggu (26/11). Padahal mereka harus berkotor-kotoran, jatuh-bangun, dan beresiko cidera ketika melewati 23 obstacle di Counterpain Mud Warrior 3. Namun, yang tampak adalah wajah-wajah penuh kebanggaan dan bahagia bisa mencapai garis finis dan mendapatkan medali warrior.
Counterpain Mud Warrior adalah event olahraga lari penuh tantangan atau Obstacle Course Racing (OCR) yang menguji ketahanan fisik dan memacu andrenalin. Sebagai pionir obstacle course racing di Indonesia, Counterpain Mud Warrior 2017 telah diselenggarakan di tiga 3 lokasi, yakni Sentul-Bogor, Tahura-Yogyakarta, dan UTC-Trawas, Jawa Timur. Counterpain Mud Warrior 3 menempuh rute sejauh 7 KM dengan 23 obstacle alami dan buatan. Terdapat 2 kategori lomba, yakni Elite Runner dan Warrior Runner.
Advertisement
Melihat apa yang terjadi dilapangan dan dari foto-foto serta postingan di Instagram dan social media lain dengan hashtag #Counterpain #CounterpainMudWarrior3 #MudWarrior3, sangat terlihat bahwa Counterpain Mud Warrior 3 berjalan dengan sukses dan luar biasa seru.
Tercatat ada sekitar 1000 orang yang yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari komunitas lari, hobi, keluarga dan ekspatriat hingga TNI-Polri mengikuti event Counterpain Mud Warrior 3 yang mengambil lokasi di bawah kaki gunung Penanggungan, Jawa Timur.
Kebanyakan dari para peserta yang disebut Warrior mengaku bahwa Counterpain Mud Warrior 3 menjadi event olahraga yang paling seru, keren, dan berkesan selama rangkaian Counterpain Mud Warrior 2017. Dua publik figur tanah air yang juga mempunyai hobi berolahraga, Marshall Sastra dan Fero Walandouw mengakui bahwa event Counterpain Mud Warrior 3 berlangsung sangat seru dan menantang.
Keduanya pun memiliki pendangan yang berbeda, soal obstacle yang paling menantang dan memicu andrenalin Counterpain Mud Warrior 3.
Â
“Obstacle yang paling menarik Great Wall, nyobain sampai 4 kali gara-gara penasaran. Akhirnya berhasil juga sampai di atas, setelah 4 kali nyoba. Counterpain Mud Warrior bagus banget, semoga hadir di berbagai kota sehingga lebih banyak orang di seluruh Indonesia bisa berpartisipasi," ujar Marshall Sastra di lokasi.
Â
Senada dengan Marshall, Fero juga mengakui bahwa obstacle di Counterpain Mud Warrior tidak semua mudah dilewati. "Seru banget, obstacle-nya menantang dan tentunya gak gampang kita lewati dan menguji kekuatan fisik setiap warrior yang ada di sini. Yang sulit itu waktu di Rope Climb, karena itu membutuhkan keahlian, kekuatan tangan, dan berat badan yang cukup ringan untuk bisa memanjat tali," ujar Fero Walandouw.
Apa yang dirasakan para peserta pun sesuai dengan harapan Luli Berliana, Brand Manager Counterpain.v"Sebagai event terakhir di tahun 2017, Counterpain Mud Warrior 3 memang dibuat lebih seru dan menantang bagi para peserta. Jarak lari lebih panjang dan obstacle pun lebih banyak. Setelah ada di sini, kita lihat acara memang lebih seru dari dua event sebelumnya," ujar Luli Berliana di lokasi Counterpain Mud Warrior 3, Trawas, Jawa Timur.
Counterpain menyediakan Counterpain Recovery Lounge dengan layanan fisioterapi bagi pelari untuk mendapatkan penanganan cidera olahraga ringan tanpa dikenakan biaya. Physiopreneur Surabaya, Pujayanti menjelaskan di Counterpain Recovery Lounge, terapis memberikan streching bagi finisher yang sudah selesai untuk recovery.
“Rata-rata para peserta hanya mengalami keluhan kram, otot ketarik dan memar-memar. Mereka yang kram dan otot ketarik kami berikan Counterpain Cream, beberapa ada juga yang diberi kinesio tapping," ujar Pujiyanti. Setelah melewati beragam obstacle Counterpain Mud Warrior 3, Marshall Sastra dan Fero Walandouw juga mendatangi Counterpain Recovery Lounge.
Keduanya berkomentar bahwa kehadiran Counterpain sangat membantu meredakan kram dan nyeri otot yang dialami setelah berolahraga berat.
Melihat antusias peserta seperti di Counterpain Mud Warrior 3, Luli mengatakan pihaknya bersemangat untuk menggelar acara Counterpain Mud Warrior 2018 yang lebih seru lagi dengan obstacle yang lebih menantang.
Rahasia pemenang Counterpain Mud Warrior 3
Khamid, yang akrab di sapa Somad dari Komunitas Fakerunners Semarang meraih juara pertama kategori Elite Male Warrior. Ditanya mengenai rahasia keberhasilannya menaklukkan obstacle dan menjadi yang tercepat di Counterpain Mud Warrior 3, Khamid mengatakan bahwa kuncinya adalah latihan dan punya ketahanan tubuh yang kuat.
"Rutenya sangat seru dan menantang. Pada obstacle Rope Climb agak sulit karena talinya licin, namun dengan latihan dan punya ketahanan yang bagus jadi bisa berhasil menyelesaikan seluruh obstacle," ujar Smoad.
Senada dengan Somad, peraih juara pertama kategori Elit Female Warrior bernama Dwi dari Akademi Angkatan Laut mengatakan bahwa latihan rutin yang dilakukannya menjadi faktor sukses menaklukan berbagai obstacle di Counterpain Mud Warrior 3.
"Luar biasa sekali hari ini, ternyata tantangan yang ada tidaklah mudah seperti yang dilihat. Dengan latihan rutin, pantang menyerah dan semangat terus, akhirnya saya bisa menyelesaikan tantangan," ujar Dwi.
Baik Dwi maupun Somad berharap, event Counterpain Mud Warrior tahun depan hadir dengan berbagai tantangan yang lebih seru dan lebih banyak lagi peserta yang berpartisipasi. Berikut ini daftar para pemenang Counterpain Mud Warrior 3.
Elite Male
1. 0186 Khamid
2. 0082 Rama Arum Dimas
3. 0081 Ari Masrudi
Elite Female
1. 0130 Dwi
2. 0131 Nurida
3. 0123 Herlina
Elite Military
1. 0956 Andri Heryanto
2. 0370 Abdilah Jalil Rasyid
3. 0957 Rizky kusmayadi
Â
(Adv)