Liputan6.com, Jakarta Fashion denim terus berkembanag agar bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman modern. Tahun ini saja, banyak produk aneh sperti jins tanpa celana dan bustier denim yang melejit di pasaran.
Produk denim seperti ini masih tetap eksis di tengah kembalinya tren mode lama. Dikutip dari Independent pada Sabtu (2/3/2018), denim "bulu" menjadi tren terbaru yang mendobrak tren di catwalk.
Sang fashion designer, Tiziano Guardini bekerja sama dengan Ruang Kreatif ISKO untuk menciptakan bahan dari koleksi ini. Bahan denim dalam koleksi ini dibuat dengan menggunakan kapas organik bersertifikat dan kapas daur ulang.
Advertisement
Alternatif penggunaan bulu hewan
Meski denim "bulu" tidak terlihat dengan bulu asli, ISKO yang merupakan produsen denim terbesar di dunia berpikir bahwa ini bisa digunakan untuk memperindah pakaian seperti yang dilakukan oleh bulu asli. Fabio Di Liberto selaku brand director dari ISKO menuturkan bahwa pihaknya percaya denim "bulu" ini bisa menjadi alternatif yang menyenangkan dan mampu menyelamatkan dari penggunakan bulu hewan.
"Keberlanjutan menjadi konsep yang sulit, dinamis, dan multidimensional. ISKO bekerja sama dengan para mitranya untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah cara orang berpikir tentang denim. Tidak hanya dalam lingkup industri namun juga konsumen," ujar Fabio.
Tampaknya sejumlah orang mengikuti tren baru yang dinilai berani ini. Beberapa orang mengekspresikan kekaguman mereka di media sosial. Ada yang memuji denim "bulu" ini sebagai sesuatu yang kreatif namun juga efektif.
Advertisement
Mencari alternatif bulu yang menyelamatkan lingkungan
Tiziano Guardini selalu ingin membuat alternatif bulu dan di masa lalu ia telah menguji dalam beberapa penampilan yang berbeda. Menurutnya, negara Barat kini tidak perlu menggunakan bulu binatang. Karena rumah mode sebenarnya bisa menciptakan banyak alternatif dari bulu.
Tiziano pun berharap dengan menciptakan alternatif seperti bulu denim dapat menunjukkan kepada orang-orang alternatif pakaian bulu yang sama cantiknya dan estetis tanpa perlu merusak lingkungan.