Liputan6.com, Jakarta Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, dan sepuluh malam terakhirnya memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Pada malam-malam ini, terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar.
Malam istimewa ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui doa, dzikir, dan amalan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Lailatul Qadar disebutkan dalam Alquran sebagai malam yang penuh kedamaian hingga terbit fajar. Namun, malam tersebut tidak ditentukan secara pasti waktunya, sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah selama sepuluh malam terakhir Ramadan.
Advertisement
Salah satu amalan yang paling ditekankan adalah membaca doa dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk meningkatkan intensitas ibadah pada 10 malam terakhir Ramadan.
Dalam sebuah hadits, Aisyah RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW berdoa, "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni," yang berarti, "Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, mencintai ampunan, maka ampunilah aku."
Keutamaan Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keistimewaan. Dalam Surah Al-Qadr, Allah SWT menjelaskan bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan. Artinya, ibadah yang dilakukan pada malam ini memiliki nilai pahala yang setara dengan ibadah selama 83 tahun lebih.
Keistimewaan lainnya adalah pada malam Lailatul Qadar, para malaikat turun ke bumi untuk menyampaikan kedamaian dan rahmat bagi hamba-hamba Allah yang sedang beribadah. Malam ini juga menjadi waktu yang tepat untuk memohon ampunan, karena Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya selebar-lebarnya.
Namun, waktu pasti Lailatul Qadar dirahasiakan. Hikmahnya adalah agar umat Islam bersungguh-sungguh dalam beribadah sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadan, bukan hanya pada malam tertentu saja.
Advertisement
Amalan Doa yang Ditekankan
Salah satu amalan utama yang dianjurkan pada sepuluh malam terakhir Ramadan adalah memperbanyak doa. Doa yang paling diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk malam-malam ini adalah
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
Selain itu, berikut beberapa amalan doa lainnya yang dapat diamalkan:
1. Doa memohon ampunan:
"Astaghfirullahal ‘azhim wa atubu ilaih."
Doa ini adalah wujud permohonan ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat.
2. Doa memohon keberkahan dunia dan akhirat:
"Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzabannar."
Doa ini mencakup permohonan kebaikan di dunia, akhirat, dan perlindungan dari siksa neraka.
3. Doa meminta keteguhan iman:
"Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idh hadaitana wahab lana min ladunka rahmah innaka antal wahhab."
Doa ini memohon agar hati senantiasa diberi petunjuk dan kasih sayang-Nya.
Tips Mengoptimalkan Ibadah di Sepuluh Malam Terakhir
- Meningkatkan Qiyamul Lail (Salat Malam): Perbanyaklah melaksanakan salat malam, termasuk salat Tahajud dan Witir, diiringi dengan doa setelahnya.
- Melakukan Itikaf: Rasulullah SAW biasa melakukan itikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadan untuk fokus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
- Memperbanyak Membaca Al-Qur'an: Manfaatkan waktu untuk memperbanyak membaca, memahami, dan merenungkan isi Al-Qur’an.
- Memperbanyak Dzikir: Ucapkan dzikir-dzikir pendek seperti Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar untuk menjaga hati tetap tenang dan dekat dengan Allah.
- Berbuat Kebaikan: Selain ibadah personal, lakukan kebaikan kepada sesama, seperti bersedekah atau membantu mereka yang membutuhkan.
Menggapai Lailatul Qadar adalah impian setiap Muslim. Melalui doa dan ibadah yang khusyuk di sepuluh malam terakhir Ramadan, kita berharap Allah SWT memberikan ampunan dan melimpahkan rahmat-Nya.
Tidak ada usaha yang sia-sia dalam beribadah kepada Allah, dan sepuluh malam terakhir ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Advertisement
