Liputan6.com, Jakarta Banyak stereotip buruk tentang generasi milenial, mulai dari tidak bisa lepas dari ponsel, pemalas, dan tidak hebat dalam menjalani hubungan cinta. Namun, menurut beberapa penelitian baru-baru ini, hubungan cinta generasi milenial lebih bahagia ketimbang kelompok usia lainnya.
Laporan tersebut melibatkan lebih dari 2.000 peserta untuk mengukur apa yang membuat pasangan generasi milenial benar-benar bahagia. Secara umum, kesuksesan hubungan cinta generasi milenial terletak pada komunikasi dan keterbukaan mereka.
Baca Juga
Para peneliti menemukan ketika memutuskan untuk berkomitmen, generasi milenial lebih bersedia untuk bekerja keras membuat hubungan tersebut terus berjalan. Mereka lebih terbuka terhadap terapi dan kompromi. Berikut ini adalah beberapa alasan lain mengapa generasi milenial memiliki hubungan cinta yang lebih bahagia, seperti dilansir dari brit.co, Senin (10/9/2018).
Advertisement
Hubungan cinta sebagai cara mencintai diri sendiri bagi generasi milenial
1. Generasi milenial memandang hubungan cinta sebagai elemen untuk mencintai diri sendiri
Mencintai diri sendiri mungkin saat ini sedang menjadi hal yang sangat populer di luar sana. Tidak heran jika generasi milenial menjadikan hubungan cinta mereka sebagai perpanjangan cara untuk mencintai diri sendiri. Tidak hanya kesehatan fisik, namun juga mental dan emosional.
2. Generasi milenial memiliki kesempatan untuk tidak mengikuti aturan hubungan cinta yang lama
Kaum wanita terutama yang masuk dalam generasi milenial, berusaha untuk menjadi pasangan yang setara dalam hubungan cinta mereka. Pergeseran yang luas ini diharapkan dapat membantu generasi milenial untuk lebih sukses dalam menjalin hubungan cinta jangka panjang, daripada generasi orangtua mereka.
3. Generasi milenial adalah komunikator yang hebat
Generasi milenial lebih terbuka untuk menggali percakapan yang menantang dengan pasangan masing-masing, mengurangi kemungkinan untuk bertengkar karena suatu topik tertentu.
Advertisement
Kaum pria di generasi milenial lebih komunikatif
4. Kaum pria generasi milenial sangat komunikatif
Pria berusia 20 dan 30-an adalah kaum yang paling terbuka dalam berkomunikasi dengan pasangan mereka.
5. Generasi milenial pro terapi
Ya, generasi milenial tidak takut mendatangkan pihak ketiga. Menariknya, kaum pria secara keseluruhan hampir dua kali lebih mungkin dibandingkan kaum wanita untuk mendatangi terapis hubungan.
6. Kaum pria generasi milenial adalah sosok yang romantis
Kaum pria generasi milenial tidak hanya lebih terbuka, namun juga lebih mungkin menulis cacatan cinta dan mengungkapkan perasaan cinta mereka kepada pasangan. Bagaimana menurut Anda?