8 Unsur Intrinsik yang Perlu Diketahui Sebelum Memulai Menulis Novel

Calon novelis wajib tahu nih.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2019, 21:00 WIB
Penulis Buku
Ilustrasi penulis buku (trivia)

Liputan6.com, Jakarta Novel merupakan salah satu jenis buku yang bisa ditulis semua orang. Tidak ada batasan profesi untuk bisa menulis novel, yang membedakan hanyalah tingkat pengalaman seorang pemula dengan professional.

Menulis novel bagi pemula tidaklah sesulit yang dibayangkan. Jika anda memikirkan bahwa menulis novel itu susah, itu hanyalah pikiran negatif anda dan bagaimana memulainya. Untuk mengawali menulis novel, yang perlu anda siapkan adalah keberanian. Berani memulainya.

Sebelum memulai untuk menulis novel, ada beberapa komponen yang wajib ada di dalam sebuah novel. Unsur intrinsik novel merupakan komponen penting.

Unsur intrinsik novel merupakan unsur utama yang membangun novel dari dalam. Bisa dikatakan bahwa unsur intrinsik adalah unsur dalam cerita itu sendiri. Unsur intrinsik pada novel tidak hanya ada satu, namun ada banyak.

Berikut ini 8 unsur intrinsik dalam novel yang wajib kamu tahu yang sudah dikutip Liputan6.com, Kamis (17/1/2019) dari brbagai sumber.

8 Unsur Intrinsik Dalam Menulis Novel

1. Tema

Unsur intrinsik yang sangat penting adalah ide atau gagasan utama dari sebuah novel. Tema berisikan gambaran luas tentang kisah yang akan diangkat sebagai cerita dalam novel. Sehingga sangat penting memikirkan tema, sebelum menulis novel.

2. Penokohan

Di dalam novel, dibutuhkan tokoh untuk mengisi cerita. Peran tokoh bisa dipilih, tokoh penting atau tidak. Hal itu sesuai dengan kisah di dalamnya. Ada beberapa klasifikasi penokohan dalam novel seperti tokoh protagonis.

Tokoh protagonis merupakan tokoh sentral cerita di dalam novel. Tokoh utama ini digambarkan sebagai sosok yang baik dan biasanya selalu mendapatkan masalah.

Tokoh antagonis adalah seorang yang selalu bertolakbelakang dengan tokoh protagonis. Tokoh ini digambarkan sebagai sosok yang tidak bersahabat dan selalu membuat konflik.

Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonist dan antagonis.

3. Karakterisasi

Tokoh dengan karakter tidaklah sama. Tokoh adalah orang yang memiliki posisi di dalam sebuah cerita. Sedangkan karakter adalah sifat dari tokoh itu sendiri.

Karakterisasi biasa disebut dengan perwatakan. Karakter dalam novel berperan besar dalam proses cerita.

4. Alur atau plot

Jika berbicara alur atau plot, tentunya berbicara juga tentang tubuh dari novel itu sendiri. Terdapat 3 jenis alur atau plot antara lain,

Alur maju adalah alur peristiwa yang didalamnya bergerak secara urut (awal-akhir) dan memiliki jalan cerita yang rapi. Biasanya alur ini digunakan pada novel biografi atau autobiografi.

Alur mundur alur peristiwa yang didalamnya bergerak secara loncat (awal-akhir-awal-akhir) dan terkadang tidak rapi.

Novel yang menggunakan plot ini biasanya adalah novel fiksi ilmiah yang bermain dengan dimensi waktu, ataupun novel fiksi yang menonjolkan sebab-akibat sebuah konflik. Biasanya alur ini digunakan untuk novel misteri atau novel fantasi.

5. Setting

Merupakan gambaran tentang peristiwa-peristiwa yang ada di dalam cerita. Latar termasuk unsur pembangun cerita yang vital. Keberadaannya sangat penting untuk membangun suasana dalam cerita.

Latar sendiri dibagi menjadi beberapa macam seperti waktu, tempat, sosial budaya, keadaan lingkungan, dan suasana.

6. Sudut pandang atau point of view

Merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Dapat juga diartikan sebagai cara pandang seorang pengarang dalam menyampaikan cerita novelnya.

Sudut pandang sendiri dibagi menjadi tiga macam, antara lain sudut pandang orang ketiga (serba tahu), yaitu menempatkan sang pengarang menjadi pelaku cerita dan sekaligus penciptanya. Sehingga pengarang bisa mengarahkan, membuat, mengomentari bahkan berdialog dalam cerita.

Sudut pandang orang ketiga (sebagai pengamat). Menempatkan pengarang hanya sebagai penagamat cerita. Sehingga pengarang hanya akan meyampaikan apa yang dilihat, dirasakan, didengar, dan disimpulkannya dalam cerita.

Sudut pandang orang pertama (sebagai pelaku utama). Pengarang dalam sudut pandang ini berperan sebagai tokoh utama dalam cerita. Sehingga apa yang diceritakannya adalah pengalaman yang dirasakannya di dalam cerita.

Sudut pandang orang pertama (sebagai pelaku sampingan). Posisi pengarang dalam cerita ini adalah sebagai pelaku di luar tokoh utama.

Tugasnya sebagai pencerita apa yang dilihatnya dari pelaku utama dan apa tanggapannya pada situasi tersebut. Sehingga pengarang di sini memiliki peran ganda.

7. Gaya bahasa

Unsur intrinsik yang penting sebagai faktor pemicu minat baca. Gaya bahasa dapat dikatakan sebagai senjata utama pengarang untuk menghidupkan cerita.

Gaya bahasa dapat dibedakan menjadi personifikasi, yang menerangkan tentang benda mati seolah-olah hidup dan mempunyai sifat-sifat seperti manusia.

Simile, gaya bahasa yang menerangkan segala sesuatu dengan perumpamaan. Dan hiperbola, gaya bahasa yang menerangkan sesuatu dengan cara berlebihan dengan tujuan untuk memberikan efek yang bombastis.

8. Amanat

Merupakan pesan tertentu yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui ceritanya dalam novel. Amanat ini biasanya berisikan tentang kritik sosial, ajakan, protes, dan lain sebagainya.

Amanat sendiri umumnya dibagi menjadi dua yaitu tersurat dan tersirat. Tersurat adalah amanat yang pesannya disampaikan secara langsung sehingga bisa dicerna seketika.

Tersirat adalah amanat yang pesannya disampaikan secara tersembunyi sehingga terkadang susah untuk dicerna seketika itu juga.

Itu tadi kedelapan unsur intrinsik yang harus anda persiapkan dalam membuat novel. Selamat mencoba membuat karya.

 

Reporter: Nisa Mutia Sari

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya