Liputan6.com, Jakarta - Billy Porter, pemeran serial The Pose, tak mau kalah bersinar dengan para bintang dan nominasi Oscar 2019 yang lain. Berjalan di karpet merah, Billy mengenakan gaun tuksedo yang membuatnya jadi perhatian banyak pasang mata.
Gaun beludru dengan rok mengembang itu menampilkan kerah sutra dan lengan kerut putih. Sebagai penegas kesan tuksedo, ia menambahkan dasi kupu-kup hitam. Desainer Amerika Serikat, Christian Siriano, mengaku merasa terhormat rancangannya dikenakan host acara karpet merah Oscar 2019 itu.
"Momen yang paling istimewa! @theebillyporter dalam gaun tuksedo yang dirancang khusus Siriano di #Oscars! Ayo padamkan karpet ini!" tulisnya melalui akun Instagram miliknya, @csiriano, dikutip dari HarperBazaar.com, Senin (25/2/2019).
Advertisement
Sementara itu, suami Porter, Adam Smith, terlihat menawan dalam balutan jas dan dasi kupu-kupu putih. Ia berdiri di sisi Porter yang mengalungkan lengannya.
Baca Juga
Belum cukup dengan busana itu, Porter segera berganti dengan penampilan lain saat menjalankan tugasnya membawakan acara karpet merah Oscar bersama Elaine Welteroth, Ashley Graham, dan Maria Menounos. Masih terinspirasi oleh tuksedo, gaun yang dikenakannya kali ini menampilkan potongan celana lebar dan dasi lebih tipis.
Dilansir laman Vogue.com, Porter mengatakan alsannya mengenakan gaun tuksedo ke ajang Oscar 2019. Mengaku tumbuh sebagai pribadi yang menyukai fashion, ia merasa selama ini dibatasi untuk mengekspresikan diri sebagai lelaki kulit hitam dan gay. Padahal, ia melihat perempuan setiap hari mengenakan celana, sementara ketika lelaki memakai gaun, maskulinitasnya dipertanyakan.
Maka itu, ketika mendapat kesempatan tampil di karpet merah Golden Globes 2019, ia sengaja mengenakan setelan berwarna pink untuk menegaskan identitasnya. Di sisi lain, ia ingin para aktor tak lagi takut untuk menunjukkan dirinya di luar standar.
"Aku memiliki keberanian untuk mendorong standar. Aku percaya para lelaki di karpet merah ingin bermain lebih berani," kata Billy Porter.
Tentang Gaun Tuksedo
Porter melanjutkan, ia mengaku selalu ingin mengenakan ball gown tetapi tak pernah tahu kapan. Ia kemudian terinspirasi ide New York Fashion Week yang mengusung tema inklusi dan keberagaman karena di sana banyak orang berbeda suku dan suara.
"Di Palomo, Spanyol, aku melihat lelaki tanpa gender berjalan di runway mengenakan gaun sifon dan cape. Itu sangat indah," sambungnya. Dari situ, ia menilai fashion memiliki kemampuan menyentuh orang-orang dalam cara yang berbeda.
Ia juga menghadiri pertunjukan fashion yang digelar Christian Siriano sebelum penyelenggaraan Oscar. "Aku menyukainya sejak dia tampil di Project Runway. Ia (Christian) orang pertama yang mengerti bahwa setiap orang mengenakan pakaian-bukan hanya yang berukuran 0," katanya.
Ia juga memuji Siriano sebagai desainer yang akan dipilih semua perempuan Hollywood yang ditolak industri fashion. Karena itu, ia ingin bekerja dengan Siriano.
"Saya mendapat kesempatan tampil di karpet merah Oscar dan after party, saya kemudian berbisik kepadanya, 'Apakah kamu punya waktu untuk membuatkanku gaun.' Dan ia menjawab, 'Tentu saja.'" tuturnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement