Liputan6.com, Jakarta - Pasangan perempuan dan laki-laki asal Iran ditangkap setelah mereka bertunangan di depan kerumunan pusat berbelanjaan di Iran. Momen tersebut ramai diperbincangkan di media sosial melalui unggahan video di Twitter pada 9 Maret 2019.
Dalam video itu, terlihat seorang laki-laki sedang melamar perempuan dengan berdiri di atas hiasan bunga mawar benbentuk hati. Di tengah kerumuman itu, lelaki tersebut memasangkan cincin di jari manis pasangannya.
Advertisement
Baca Juga
Setelah itu, wanita tersebut mengatakan bersedia dan langsung memeluk pasangannya. Sontak kejadian tersebut membuat pengunjung yang menyaksikan sorak bergembira.
Kebahagiaan tersebut berubah pahit, polisi menangkap pasangan itu karena diduga melanggar prinsip-prinsip Islam. Hukum Islam Iran sangat membatasi pertemuan antara lelaki dan perempuan.
Melansir dari bbc.com, Senin (11/3/2019), Mahmoud Khalaji, wakil komandan polisi Provinsi Markazi mengatakan kepada kantor berita Fars Iran bahwa pasangan itu telah ditahan karena permintaan publik.
Dia juga mengatakan, mereka ditahan karena melanggar kesopanan publik. Yang dilakukan pasangan tersebut dinilai sebagai pengaruh budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya di Iran. Khalaji menambahkan mereka akan dibebaskan dengan jaminan.
Insiden ini memicu perdebatan di media sosial tentang proposal publik dan pembatasan sosial Iran yang lebih luas. Sontak video tersebut dibanjir komentar warganet.
"Kasihan, alih-alih merayakan, mereka harus menyelamatkan diri sambil menangis!" tulis seorang pengguna Twitter.
"Ini konyol dan ditampilkan ke kamera. Mengapa membuat tontonan yang bersifat sangat pribadi, seperti pernikahan?" tulis yang lain dalam unggahan video di Twitter.
Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di Iran, kesopanan publik mendapat sorotan internasional. Tahun lalu, seorang pejabat setempat ditangkap setelah memvideokan orang menari di sebuah acara di pusat perbelanjaan di Kota Mashad. (Adinda Kurnia Islami)
Saksikan video pilihan di bawah: