Liputan6.com, Jakarta - Putra Mahkota Naruhito dinobatkan sebagai Kaisar Jepang menggantikan sang ayah Kaisar Akihito yang turun takhta, Selasa (30/4/2019). Namun, penobatan resmi berlangsung pada upacara Oktober 2019 dan mengundang pejabat asing.
Meski begitu, dalam waktu dekat, tepatnya 4 Mei 2019, Pangeran Naruhito dan Putri Masako akan tampil pertama kali di depan publik. Sesuai tradisi kerajaan, penampilan perdana mereka sebagai Kaisar dan Permaisuri Jepang akan berlangsung di Istana Kerajaan di Tokyo.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari japantimes.co.jp, Selasa (30/4/2019), mereka akan menyapa para warga yang berkumpul di Istana Kekaisaran. Mereka akan muncul enam kali pada siang hari dari jam 10 pagi.
Publik bisa menyaksikan langsung kaisar dan keluarga kerajaan lainnya melambaikan tangan dari balkon. Dalam pengumuman di laman resmi Kekaisaran Jepang, www.kunaicho.go.jp diketahui pintu gerbang akan ditutup pada pukul 14.30 waktu setempat.
Anda yang berminat menyaksikan langsung peristiwa langka itu diminta untuk hadir jauh lebih awal mengingat setiap pengunjung akan melewati pemeriksaan barang bawaan. Selanjutnya, Anda bisa menghabiskan waktu lebih dari dua jam dari Gerbang Utama ke Plaza Istana Kerajaan lantaran massa yang berkerumun begitu banyak.
Jauh sebelum dinobatkan sebagai Kaisar, Naruhito dikenal sosok yang ramah dan rendah hati. Ia menerima segala bentuk permintaan pertemuan dengan pejabat daerah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Profil Singkar Pangeran Naruhito
Memiliki nama lengkap Kōtaishi Naruhito Shinnō, putra mahkota Jepang ini lahir pada 23 Februari 1960 silam di Istana Togu, Tokyo, Jepang. Ia merupakan anak pertama dari Kaisar Akihito.
Naruhito akan menjadi Kaisar Jepang yang ke-126, menurut silsilah keluarga tradisional negara itu. Pada usia 59, ia akan sedikit lebih tua daripada ayahnya, Akihito, ketika naik ke takhta kekaisaran pada usia 55. Itu berarti dia telat empat tahun dari ayahnya.
Naruhito masuk Universitas Gakushuuin pada usia 18, ia memilih jurusan sejarah. Naruhito diberikan kesempatan untuk lanjut kuliah pasca sarjana di universitas yang sama.
Dikabarkan bahwa selama masa belajar sebagai mahasiswa pasca sarjana di Universitas Gakushuuin, Naruhito juga sempat menjadi mahasiswa Universitas Oxford di Inggris selama dua tahun. Di sana, dia melakukan penelitian tentang Sejarah Transportasi Air.
Advertisement