Sasar Milenial dan Persaingan Global, Kemenpar Siapkan 5 Strategi Besar

Kunci utama untuk bisa bersaing dalam pariwisata global menurut Kementerian Pariwisata adalah Sumber Daya Manusia.

oleh Henry Hens diperbarui 04 Jul 2019, 22:02 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 22:02 WIB
Kementerian Pariwisata
Rakornas II 2019 Kementerian Pariwisata di Jakarta. (dok.Instagram @kemenpar/https://www.instagram.com/p/Bze29wOh2o4/Henry

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI kembali menggelar Rakornas II pada Kamis, 4 Juli 2019. Acara yang digelar di gedung Kemenpar tersebut merupakan upaya menyinergikan seluruh kekuatan kepariwisataan nasional, mempersiapkan strategi besar menuju transformasi pariwisata 4.0 sehingga dapat memenangkan kompetisi global.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan transformasi menuju pariwisata 4.0 adalah upaya pengembangan Indonesia kepada dunia. Kunci dalam pengembangan pariwisata adalah sumber daya manusia (SDM).

"Kunci dalam grand strategi pariwisata era industri 4.0 adalah Sumber Daya Manusia dan ini sesuai dengan program yang ditetapkan Presiden Jokowi tahun ini yaitu fokus pada SDM," tutur Menpar Arief pada Liputan6.com di sela-sela acara Rakornas II.

Adapun strategi yang dipersiapkan Kemenpar untuk menuju Tourism 4.0 mulai dari strategi tema pariwisata hingga pelatihan SDM.

Strategi besar (grand strategy) tersebut meliputi Strategic Theme: Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0, Strategic Imperatives for Transforming Tourism HR to Win Global Competition in Industry 4.0, 5 Technology Enabler, 9 Key Initiatives for Discipline Executions, dan Pentahelix Collaboration Approach.

Dia berharap lima strategi ini dapat menjadi arah kebijakan dan pengembangan SDM pariwisata dalam jangka pendek dan menengah. Targetnya, program SDM ini juga bisa melibatkan unsur penting dalam dunia pariwisata Indonesia, yaitu akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan media.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Online Travel Agent

Kementerian Pariwisata
Rakornas II 2019 Kementerian Pariwisata di Jakarta. (dok.Instagram @kemenpar/https://www.instagram.com/p/Bze29wOh2o4/Henry

Fokus utama lainnya adalah meningkatkan SDM dalam menyikapi pasar digital atau online travel agent yang sudah berkembang sangat pesat. Bahkan sampai saat ini sudah sekitar 70 persen orang yang melakukan perjalanan atau traveling memakai jasa online travel agent.

“Pasar utama mereka adalah generasi milenial. Mereka itu digital savvy, semua serba digital dan menurut kami itu adalah masa depan pariwisata kita. Potensi pasarnya sudah sangat besar, tinggal bagaimana kita meningkatkan kualitas SDM dan berbagai fasilitas untuk menghadapi pasar yang sangat besar itu,” tutur Arief.

Dalam Rapat Koordinasi Nasional edisi pertama pada 28 Februari sampai 1 Maret 2019, sebanyak enam program inisiatif muncul sebagai pembangunan pariwisata nasional.

Keenam program itu adalah pemetaan digital maturity di industri pariwisata di Indonesia; pemetaan kompetensi, kurikulum, dan metode pembelajaran dan sertifikasi; kerja sama antara pendidikan dan industri; program pengembangan dan pembinaan SDM desa wisata; kerja sama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif; serta program pengembangan dan pelatihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya