Brand Fesyen Mewah Ramai-Ramai Minta Maaf kepada Tiongkok, Apa Penyebabnya?

Dari Versace hingga Givenchy, dalam waktu nyaris bersamaan menyampaikan permintaan maaf kepada Tiongkok.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 13 Agu 2019, 11:01 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 11:01 WIB
Donatella Versace, desainer label mewah Versace asal Italia (AFP/Miguel Medina)
Donatella Versace, desainer label mewah Versace asal Italia (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Jakarta - Sederet brand fesyen mewah menyampaikan permintaan maaf kepada warga Tiongkok. Dalam kurun waktu 24 jam terakhir, dua brand internasional, Versace dan Coach, menyatakan menarik produk mereka dengan alasan kesalahan desain.

Dilansir laman Strait Times, Senin, 12 Agustus 2019, Versace melalui pemilik brand-nya, Donatella Versace, meminta maaf telah membuat kaus yang dianggap menantang kebijakan Satu China. Pada punggung kaus tersebut tertulis ibu kota Macau adalah Macau, begitu pula dengan Hong Kong yang disebut ibu kota Hong Kong.

Ia menyatakan kesalahan itu tidak sengaja dibuat oleh perusahaannya hingga menjadi perbincangan di berbagai saluran media sosial.

"Tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk tidak menghargai kedaulatan nasional Tiongkok dan karenanya secara personal, saya ingin meminta maaf atas ketidakakuratan dan kekacauan yang disebabkan karenanya," tulis Donatella dalam akun Instagram pribadinya @donatella_versace, 11 Agustus 2019.

Kaus yang memicu polemik itu tak lagi dijual sejak 24 Juli 2019. Bahkan, kaus tersebut telah dimusnahkan.

Kesalahan yang sama ditemukan pada desain kaus Coach. Brand asal Amerika Serikat itu menyebut Hong Kong dan Taiwan sebagai negara, bukan kota. Hal itu memicu desakan boikot beredar di media sosial.

Coach kemudian menyampaikan permintaan maaf lewat akun Instagram resmi mereka, @coach. Dalam penjelasan itu, mereka menyatakan menemukan ketidakakuratan serius dalam desain sejumlah produk kaus mereka pada 2018.

Mereka menyatakan seluruh produk tersebut telah ditarik dari pasaran sembari memastikan kesalahan yang sama tidak akan terulang lagi. Coach juga menegaskan, menghormati dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Tiongkok.

"Coach menginginkan perkembangan jangka panjang di China dan kami menghormati perasaan warga Tiongkok. Kami akan terus berjuang untuk menyediakan produk dan layanan yang luar biasa untuk para pelanggan di Tiongkok," tulis akun tersebut, 12 Agustus 2019.

Dalam waktu yang tak berselang lama, Givenchy juga menyampaikan permintaan maaf kepada Tiongkok. Masalah yang dihadapi sama, desain kaus yang dianggap tidak menghormati kebijakan pemerintah setempat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Reaksi Para Brand Ambassador dari Tiongkok

Liu Wen
Liu Wen (FRANCOIS GUILLOT / AFP)

Atas insiden tersebut, sejumlah brand ambassador yang berkewarganegaraan Tiongkok bereaksi keras. Duta Coach, supermodel Liu Wen, menyatakan akan menghentikan kontraknya dengan brand tersebut.

Ia menyampaikan rencana tersebut melalui akun media sosial Weibo pada Senin, 12 Agustus 2019. Ia menyebut brand tersebut benar-benar menyakiti perasaan warga China. Namun, pihak brand belum menanggapi hal itu.

Sementara itu, brand ambassador Versace asal China, Yang Mi, menegaskan telah mengakhiri kontraknya dengan rumah mode asal Italia tersebut. Aktris itu menyatakan Versace telah membahayakan kedaulatan China.

Sementara, dilansir BuzzFedd News, Jackson Yee, anggota termuda boy band TFBoys, juga mengikuti langkah para seniornya. Ia menyatakan dalam akun Weibonya, tidak akan lagi bekerja sama dengan Givenchy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya