Liputan6.com, Jakarta - Restoran cepat saji, McDonald's, tengah dihadapkan dengan boikot. Insiden ini bermula ketika pihaknya menjawab pertanyaan pengguna Twitter dengan menuliskan bahwa semua outlet di India memiliki sertifikat halal.
"Anda tinggal minta diperlihatkan serifikat tersebut pada manager toko sebagai konfirmasi," tulis akun McDonald's. Respons ini kemudian berujung protes dari warganet yang menyatakan keberatan dan menuliskan #BoycottMcDonalds. Tagar ini sempat trending di India.
Advertisement
Baca Juga
Kebanyakan mereka bertanya alasan restoran cepat saji tersebut menyediakan daging halal di negara dengan 80 persen penduduk non-muslim. Menu di McDonald's India memang tak menyertakan daging sapi maupun babi. Sebagai ganti, pilihannya sangat ramah pada vegetarian, ditambah varian ayam dan ikan.
Melansir dari Al Jazeera, Jumat, 30 Agustus 2019, beberapa aktivis mengatakan, momen ini semata dimanfaatkan para ekstremis untuk menyerang Muslim. "Saya pikir bukan keputusan bijak untuk menganggap India sebagai negara Hindu," kata aktivis, Shabnam Hashmi.
Sekian banyak warganet juga menuntut, bila McDonald's tetap menyajikan daging halal, mereka harus mempertimbangkan jhatka sebagai dukungan bagi para pemeluk Hindu.
Tapi, ada juga non-Muslim yang berpendapat bahwa menu halal di restoran cepat saji ini tak seharusnya jadi masalah.
"Semua orang jadi nelangsa karena kebencian segelintir orang. Isu ini sudah seharusnya tak perlu dibesar-besarkan. Saya lebih khawatir pada bagaimana makanan itu diproses, dikemas, dan jumlah nutrisi, termasuk kalori, di dalamnya," tulis salah seorang warganet.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Kali Pertama
McDonald's nyatanya bukanlah perusahaan pertama yang menghadapi protes karena menyediakan menu halal. Bulan lalu, IndiGo, maskapai low-cost carrier, sempat menghadapi boikot serupa.
Dalam penerbangannya, maskapai ini menyediakan menu halal yang kemudian mendapat protes secara daring dari tak sedikit orang.
Kasus lain, yakni seorang lekaki 40 tahun diceritakan menolak makanan yang diantar seorang pengemudi Muslim dari Zomato, awal bulan ini. Fenomena ini ditanggapi perusahaan dengan menuliskan, "Daging tak punya agama. Ia adalah agama itu sendiri.".
Advertisement