Program Mentoring Satu Lawan Satu, Taktik P&G Buat Nyaman Pekerja Perempuan

Lebih dari 50 persen posisi di P&G diisi para pekerja perempuan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 17 Sep 2019, 15:03 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 15:03 WIB
zodiak
ilustrasi perempuan bekerja/Photo by Mia Moessinger on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Berkiprah di Indonesia selama 30 tahun, P&G terbilang cukup peduli terhadap isu kesetaraan gender di tempat kerja. Perusahaan consumer goods tersebut bahkan mengklaim Indonesia menjadi salah satu jajaran terdepan dalam hal membuka kesempatan kerja bagi para perempuan.

Presiden Direktur P&G Indonesia, LV Vaidyanathan menyebut lebih dari 50 persen posisi, baik di pabrik maupun kantor, diisi oleh pekerja perempuan. Dalam tim manajemen, misalnya, 63 persen merupakan perempuan.

"Di pabrik Karawang, kami memiliki sekitar 500 teknisi, dan lebih dari 50 persennya adalah perempuan. Kami sangat bangga dengan jumlah lapangan kerja yang kami ciptakan, jumlah perempuan yang bisa dipekerjakan, dan jumlah pemimpin perempuan yang bisa dikembangkan P&G," tutur pria yang akrab disapa LV dalam pertemuan pada Jumat, 14 September 2019.

Besarnya pekerja perempuan yang terlibat tak terlepas dari beragam strategi yang diterapkan demi membuat mereka nyaman. Salah satunya adalah mengadakan program mentoring yang dijalankan secara one on one.

Satu pekerja perempuan, terutama yang memasuki jenjang karir middle management, akan didampingi oleh satu senior mereka. Karakter mentor akan disesuaikan dengan kebutuhan pekerja.

"Sebenarnya program mentoring ini berlaku untuk semua, baik perempuan maupun lelaki. Tetapi kenapa kami mengutamakan bagi perempuan, karena mereka menghadapi tahap kehidupan berbeda, terutama setelah mereka memiliki anak," kata LV.

Ia mengatakan setelah memiliki anak, perempuan pekerja kebanyakan menghadapi dilema, apakah mereka harus mengerem karir atau meninggalkan keluarga mereka. Para mentor, terutama yang memiliki pengalaman serupa, berfungsi untuk memberi inspirasi dan menjadi teman diskusi agar tercipta jalan keluar di momen krusial.

"Kami bisa saja memotivasi mereka untuk tetap bekerja karena banyak contoh di kantor. Ada pekerja perempuan yang sukses melewati masa kerja 20 tahun, itu bisa jadi bukti. Tapi, bila dijalankan lebih personal, hasilnya tentu akan lebih baik," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Cukup Hanya Mentoring

Program Mentoring Satu Lawan Satu, Taktik P&G Buat Nyaman Pekerja Perempuan
Presiden Direktur P&G Indonesia LV Vaidyanathan. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Meski dinilai efektif untuk mempertahankan para pekerja perempuan, LV menegaskan bahkan mentoring bukan satu-satunya cara untuk membuat nyaman para pekerja perempuan. Perusahaan juga mendukung suasana kerja dengan berbagai fasilitas.

Salah satunya adalah cuti melahirkan yang bisa diperpanjang hingga enam bulan. Cuti melahirkan itu juga tersedia bagi para bapak dengan durasi hingga sebulan.

"Kami baru perkenalkan fasilitas itu enam bulan yang lalu," kata Nararya Soeprapto, Director External Relations, Global Government Relations and PublicPolicy P&G Indonesia.

Ada pula fasilitas penitipan anak saat ibu bekerja yang tersedia baik di kantor maupun di pabrik. Bila di kantor, fasilitas itu hanya tersedia selama masa libur lebaran, di pabrik fasilitas penitipan anak tersedia setiap saat.

"Ketika butuh, mereka bisa membawa anak-anak mereka ke penitipan. Dengan begitu, bisa membantu mereka menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya