Plus Minus Cincin Kawin Berbahan Emas, Platinum, dan Paladium

Kalau Anda, lebih suka cincin kawin berbahan emas atau platinum?

oleh Putu Elmira diperbarui 23 Okt 2019, 05:03 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2019, 05:03 WIB
Pesan Romantis Terukir di Cincin Emas 300 Tahun
Ross tak menyangka, setelah diteliti, cincin yang diperkirakan berasal dari tahun 1600-an itu mengandung 85% emas.

Liputan6.com, Jakarta - Apakah Anda sedang sibuk merancang resepsi pernikahan, termasuk memesan cincin kawin? Umumnya, emas menjadi pilihan kebanyakan orang Indonesia, tapi jangan lupakan indahnya logam platinum.

Melansir dari Asia One pada Minggu, 20 Oktober 2019, emas menjadi logam yang paling banyak dipakai sebagai cincin kawin. Ada tiga jenis emas yang biasa dijadikan perhiasan, yaitu emas kuning, emas putih, dan emas rose.

Emas yang dibentuk menjadi perhiasan bukan berasal dari emas murni, melainkan mengandung campuran logam lainnya. Emas murni terlalu lunak dan mudah bengkok jika dibuat perhiasan tanpa campuran. Maka itu, biasanya perajin emas menambahkannya dengan logam.

Emas kuning biasanya digunakan karena tampak cerah dan mewah. Emas kuning adalah warna asli emas. Bobot emas paling banyak digunakan dalam perhiasan adalah 9K, 14K, dan 18K. Tapi tak memungkiri, emas 24K juga digunakan sebagai perhiasan.

Sementara, emas putih dilengkapi dengan rhodium dan logam yang mengilat. Warna cincin emas putih sangat elegan untuk dijadikan cincin kawin. Tapi setelahnya, Anda harus rajin ke toko perhiasan untuk membersihkannya secara khusus agar tetap mengilat.

Selanjutnya adalah emas Rose atau emas dengan warna rona kemerahan. Paduan emas kuning dan paduan tembaga itu memberikan penampilan yang lebih manis dan romantis.

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Platinum

Platinum
Cincin Platinum (dok PIxabay/https://pixabay.com/id/photos/perhiasan-kemewahan-kekayaan-gem-3132919/Ossid Duha Jussas Salma)

Sedangkan, platinum adalah logam putih alami. Platinum dianggap sebagai logam paling berharga karena bahannya sangat kuat dan kilau putihnya bisa bertahan lama. Karena tahan lama, banyak orang dengan kulit sensitif mengenakannya karena tidak perlu berganti-ganti.

Kekurangan dari platinum ini adalah harganya yang sangat mahal. Jika Anda berkeinginan mengubah bentuknya atau ukurannya, harganya bisa lebih mahal lagi. Tapi, biaya yang dihabiskan sebanding dengan ketahanannya sehingga Anda tidak perlu sering membersihkannya secara khusus.

Jika platinum terlalu mahal untuk Anda, ada jenis logam lain yang bisa dipilih, yaitu paladium. Kelihatannya hampir sama dengan platinum, tapi memiliki harga yang lebih murah.

Logam ini dikenal dengan bahannya yang ringan tidak menimbulkan korosi, karat, atau goresan dengan mudah. Bahkan, Anda tidak perlu memerlukan lapisan tambahan atau perlindungan lebih untuk logam ini. Tapi karena ketersediaannya terbatas, paladium bisa menjadi investasi di masa depan. (Ossid Duha Jussas Salma)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya