Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang unik dengan cara mereka masing-masing. Variasi ini bisa didapat di banyak gerakan keseharian, tak terkecuali berjalan. Siapa sangka, gerak sederhana ini bisa merefeksikan kepribadian seseorang.
Melansir dari laman Woman Working, Selasa, 3 Desember 2019, sekian banyak riset menunjukkan, kebiasaan natural seperti berjalan, bisa memberitahu gambaran kepribadian seseorang. Kendati, tak bisa langsung disimpulkan secara solid, apalagi segera dikaitkan dengan kondisi kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Pejalan kaki cepat
Sebuah studi yang dipublikasi pada jurnal Social Psychological and Personality Science pada 2017, pejalan kaki biasanya didominasi usia 25--100 tahun. Studi tersebut menemukan, pejalan kaki cepat cenderung punya pandangan, rasa ingin tahu, dan keterbukaan pada pengalaman baru dalam tahap lebih tinggi.
Juga, mereka dilaporkan punya level neuritis lebih rendah yang berarti biasanya tidak sebegitu sensitif atau gugup pada sebuah kondisi.
Pejalan kaki lambat
Seiring waktu, orang bisa saja masuk dalam pejalan kaki di kategori ini. Karenanya, yang dimaksud dalam pengelompokkan ini adalah mereka yang berjalan lebih lambat daripada seharusnya.
Di banyak studi dipublikasi pada 2016 di Journal of Research and Personality menunjukkan, gerak ini menindikasi orang tersebut punya lebih sedikit ketertarikan dan keterbukaan pada banyak hal baru, apalagi mereka yang dalam ketegori tak biasa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cara Jalan Refleksikan Kepribadian
Bahu turun
Ahli gerak tubuh san veteran FBI Joe Navarro mengatakan, posisi bahu seseorang biasanya merupakan indikator kepercayaan diri yang paling nyata.
Orang yang berjalan dengan bahu turun bisanya lebih tidak sensitif dan tak sebegitu bisa menerima posisi pemimpin ketimbang orang yang berjalan dengan posisi tubuh tegak.
Berjalan cenderung ke kiri
Studi di tahun 2016 oleh University of Kent dilakukan dengan cara memakai penutup mata memperlihatkan, orang yang berjalan cenderung ke arah kiri mengindikasi besarnya penggunaan otak kanan. Jadi, cenderung lebih kreatif.
Advertisement