Tulola Tuangkan Kepribadian Reza Rahadian, Andien Aisyah, dan Eva Celia ke Koleksi Perhiasan Terbatas

Reza Rahadian, Andien Aisyah, dan Eva Celia dianggap memiliki kesamaan visi dalam berkarya dengan Tulola.

oleh Asnida Riani diperbarui 23 Nov 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2019, 17:30 WIB
Tulola
Tiga founder Tulola (dari kiri ke kanan) Happy Salma, Sri Luce Rusna, dan Franka Franklin saat acara Merayakan Nusantara di The Dharmawangsa, Jakarta, 22 November 2019. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - "Nusantara adalah mantra paling mujarab. Penyebutannya menimbulkan perasaan berkumpul jadi satu," kata Co-Founder dan Creative Concept Tulola Happy Salma ketika ditanya soal alasan di balik pameran Merayakan Nusantara di bilangan Jakarta Selatan, Jumat, 23 November 2019.

Nusantara sendiri lahir dari perbedaan dan keberagaman yang kemudian jadi satu, Masih relevan dengan keadaan sekarang membuat Tulola menganggap Merayakan Nusantara sangat penting bagi generasi masa kini.

Dalam peluncuran, label yang dikenal lewat padanan motif komunal dengan kontemporer ini melakukan dua kolaborasi. Salah satunya menggandeng tiga pesohor tanah air, yaitu Reza Rahadian, Andien Aisyah, dan Eva Celia.

"Ketiganya kami pilih karena punya similar passion, makanya ingin kolaborasi dengan cara berbeda," sebut Founder dan Creative Director Tulola Dewi Sri Luce Rusna pada Liputan6.com.

Lewat proses wawancara dan pengamatan ketiganya dalam berkarya, representasi kepribadian mereka tertuang ke dalam koleksi perhiasan berjumlah terbatas.

 

Tulola
Merayakan Nusantara, Tulola rilis koleksi terbatas yang jadi representasi tiga figur pesohor tanah air, yakni Reza Rahadian, Eva Celia, dan Andien Aisyah. (Liputan6.com/Asnida Riani)

"Melihat pribadi Andien, detail yang kemudian dimunculkan Sri lebih pada bunga yang mekar, yang kuncup. Karena secara pribadi, Andien masih berkembang," jelas Happy. Sri menambahkan, Andien dipandang sebagai implementasi dari kecantikan alam Indonesia.

"Aku melihat elemen tidak menentu pada Andien, makanya desainya jadi tidak simetris. Karena pribadi Andien growing, surprising, tapi tetap beautiful," paparnya.

Eva yang notabene dekat dengan musik digagas mewakili elemen bunyi. "Makanya detail perhiasannya berupa simbol nada-nada tertentu," kata Happy.

Sementara, Reza Rahadian yang merupakan seorang aktor dipandang bisa memerankan banyak peran. "Reza lebih adaptif. Aku lihatnya kayak tribe yang sedang menyesuaikan banyak elemen dengan hidup," tutur Sri.

Kolaborasi denga Reza membuat Tulola perdana meluncurkan koleksi perhiasan lelaki. Representasi ketiganya tertuang dalam berbagai perhiasan, mulai dari cincin, kalung, anting, sampai head piece. Di samping, Tulola juga membawa koleksi lain.

"Merayakan Nusantara temanya bisa masuk ke semua koleksi Tulola. Karena ada benang merah, koleksi lama jadi dibuat lagi. Misal, ada nusantara necklace itu koleksi tahun 2014. Best seller items juga ada, campur-campur," papar Sri.

Soal material, Tulola masih memanfaatkan sterling silver. "Ini akan jadi koleksi terakhir sebelum kami pakai emas murni mulai 2020," sambungnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kolaborasi dengan 10 Brand Lokal

Tulola
Merayakan Nusantara, Tulola rilis koleksi terbatas yang jadi representasi tiga figur pesohor tanah air, yakni Reza Rahadian, Eva Celia, dan Andien Aisyah. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Kolaborasi kedua yang dilakukan Tulola dalam pameran Merayakan Nusantara adalah dengan menggandeng sepuluh label lokal. "Kami punya kesinambungan visi, yakni membungkus tradisi nenek moyang jadi sesuatu yang modern," kata Co-Founder dan Business Development Franka Franklin.

Kesepuluhnya adalah Seven Sages, SvasLiving, Pubumesu, Iyonono, Jenggala, Utama Spice, L.O.F, Du’Anyam, Sukkha Citta, dan Marista Satividya. Produk yang drawarkan juga representasi Nusantara, mulai dari batik, anyaman, sampai ragam produk perawatan kecantikan.

Tak sampai di situ, menggenapkan pameran Merayakan Nusantara, Tulola juga menggandeng seniman Joko Avianto. Instalasi seni terinspirasi dari motif tradisional Cirebon, Megamendung, digubah jadi sebuah objek tiga dimensi dan lebih meruang.

"Namanya Kendaraan Langit. Ini berangkat dari imajinasi saya waktu kecil bagaimana bentuk semacam bilik ratapan, ruang untuk merasakan hubungan dengan Tuhan," katanya.

Karya yang dikerjakan selama satu bulan ini disebut Joko sebagai highlight dari kariernya selama 15 tahun. "Saya kan biasanya pakai material bambu, tapi sekarang baru pertama kali coba pakai eco faux," tuturnya.

Ragam koleksi dalam pameran Merayakan Nusantara ini bisa dilihat di Bimasena Lounge, The Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, sampai Minggu, 24 November 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya