Lebih Ramah Lingkungan, Vogue Italia Hilangkan Sesi Pemotretan di Edisi Terbaru

"Sekitar 20 penerbangan dan lusinan perjalanan kereta api. 40 mobil berjaga. 60 pengiriman internasional. Lampu menyala setidaknya 10 jam non-stop," kata Editor in Chief Vogue Italia Emanuele Farneti menjelaskan upaya pemotretan.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Jan 2020, 19:01 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2020, 19:01 WIB
Vogue Italia
Vogue Italia sengaja tak melakukan photoshot di edisi terbaru dengan alasan ingin lebih ramah lingkungan. (dok. Instagram @vogueitalia/https://www.instagram.com/p/B608lXWqYol/)

Liputan6.com, Jakarta - Melawan kebiasaan, Vogue Italia edisi Januari 2020 tak menyertakan sesi pemotretan di dalam pembuatannya. Mengutip dari New York Times, Jumat (3/1/2020), langkah berani ini diambil dalam misi lebih ramah lingkungan.

Pada seksi catatan untuk pembaca, Editor in Chief Vogue Italia Emanuele Farneti menjelaskan bagaimana upaya pemotretan yang dilakukan untuk memenuhi satu edisi majalah, dalam hal ini adalah edisi super tebal pada September 2019.

"150 orang terlibat. Sekitar 20 penerbangan dan lusinan perjalanan kereta api. 40 mobil berjaga. 60 pengiriman internasional. Lampu menyala setidaknya 10 jam non-stop, sebagian menggunakan tenaga genset. Buang makanan dari layanan catering. Plastik untuk membungkus pakaian. Listrik untuk mengisi daya baterai, kamera," paparnya.

Mengurangi produksi polusi ini jadi sangat penting, apalagi Emanuele dan 25 editor Vogue internasional, pada Desember 2019, telah berkomitmen menjaga planet untuk generasi mendatang dengan menerapkan konsep lebih ramah lingkungan saat berkarya dan menunjukkan penghargaan pada ibu Bumi.

Deklarasi ini sendiri dinilai selaras dengan komitmen industri fesyen yang mengarah pada konsep keberlanjutan. "Tapi, deklarasi saja tak cukup. Sangat penting untuk langsung bertindak," tegas Emanuele.

Karenanya, pada edisi Januari 2020, Vogue Italia mengganti foto dengan ilustrasi guna memamerkan busana tanpa memotret mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Terdiri dari 8 Sampul Berbeda

Vogue Italia
Vogue Italia sengaja tak melakukan photoshot di edisi terbaru dengan alasan ingin lebih ramah lingkungan. (dok. Instagram @vogueitalia/https://www.instagram.com/p/B61ASr2q8c5/)

Edisi Vogue Italia yang bakal secara resmi rilis pada 7 Januari 2020 ini hadir dalam delapan sampul berbeda. Masing-masingnya memperlihatkan model mengenakan item fashion keluaran Gucci dengan ilustrasi berkesan mulai dari fantasi Jepang sampai era Renaissance Italia.

Juga, di setiap tampilannya menyertakan kalimat, “No photo shoot production was required in the making of this issue. (Tidak ada sesi pemotretan yang dilakukan untuk melengkapi edisi ini)”

Untuk sampul garapannya, seniman multimedia asal Italia, Vanessa Beecroft, memperlihatkan figur yang seolah berusaha muat dalam ukuran sampul majalah tersebut. Ilustrator yang belum lama berkolaborasi dengan Kanye West tersebut mengatakan, ini merupakan proyek pertamanya di industri fesyen. 

Cassi Namoda, pelukis yang menelurkan karyanya dalam salah satu sampul majalah Vogue Italia edisi Januari 2020, memperlihatkan model Ambar Cristal Zarzuela menangis saat duduk di pinggir kursi berwarna merah. Di dekat kepalanya adalah seekor nyamuk tengah menghisap darah, tampilan ini disebut merepresentasi pemanasan global.

Seniman Milo Manara menyumbang karya lewat ilustrasi Olivia Vinten mengenakan pakaian dalam. Tampilan ini disebut Emanuele menimbulkan beberapa perdebatan apakah erotism sepatutnya jadi sampul majalah perempuan.

"Tapi, kami akhirnya memutuskan bahwa figur perempuan ini harus melakukan apa yang diingini sesuai kontrol diri sendiri," ucapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya