Maskapai Austria Alihkan Layanan Penumpang ke Kereta Api, Akibat Pandemi?

Maskapai nasional Austria mengganti penerbangan rute Wina--Salzburg dengan layanan darat menggunakan kereta api per 20 Juli 2020.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 07 Jul 2020, 12:01 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 12:01 WIB
[Fimela] ilustrasi kereta
ilustrasi kereta | pexels.com/@fabrizio-verrecchia-92585

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah maskapai nasional milik Austria memutuskan tak lagi mengoperasikan salah satu rute domestik, yakni rute Wina--Salzburg. Mereka menghentikan operasional pesawat dan menggantikannya dengan layanan darat menggunakan kereta api.

Apakah keputusan itu akibat terdampak pandemi Covid-19? Nyatanya, kebijakan diambil sebagai langkah memenuhi kriteria ramah lingkungan demi mendapat dana talangan dari pemerintah.

Dikutip dari laman CNN, Selasa (7/7/2020), pemerintah menyediakan 600 juta pound sterling dana bantuan bagi maskapai yang mampu memotong emisi domestiknya hingga 50 persen sebelum 2050. Dana tersebut pun bermaksud menghentikan operasional rute penerbangan yang juga dilayani kereta api dengan waktu tempuh kurang dari tiga jam.

Maka itu, mulai 20 Juli 2020, jumlah jadwal kereta api yang melayani Bandara Internasional Wina dan Stasiun Sentral Salzburg akan ditambah secara signifikan. Jumlahnya jadi 31 kali dari hanya tiga kali per hari.

"Bandara Wina dapat ditempuh menggunakan kereta api dari Salzburg di bawah tiga jam dan tanpa beralih kereta api," kata CEO maskapai tersebut, Alexis von Hoensbroech dalam sebuah pernyataan resmi. "Ini alasan tawaran AIRail kami lebih baik dan lebih ramah lingkungan dibanding terbang."

AIRail adalah layanan darat yang bekerja sama dengan operator kereta api nasional Austria, OOB. Wina dan Salzburg yang berjarak 296 kilometer itu bisa ditempuh menggunakan pesawat selama 45 menit. Faktanya, waktu yang dibutuhkan di bandara justru lebih lama dibanding waktu perjalanan menggunakan kereta selama 2 jam 49 menit.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Bukan yang Pertama

[Fimela] kereta api
ilustrasi kereta api | pexels.com/@veerasak-piyawatanakul-392493

Para penumpang yang sudah membeli tiket pesawat berhak mendapat kompensasi, pengembalian dana, maupun pengalihan rute. Pihak maskapai juga menjamin bila kereta penghubung atau pesawat mengalami keterlambatan, pelanggan secara otomatis akan dipesankan kembali rute pengganti.

Layanan kereta pertama kali diuji coba pada 2019 saat Bandara Salzburg ditutup sebulan untuk renovasi runway. Pihak maskapai mengklaim pasar merespons baik. Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan industri penerbangan dan membuat beberapa maskapai yang tersisa mencari dana talangan dari pemerintah.

Meski begitu, pengalihan layanan penerbangan ke darat untuk rute jarak pendek sudah dimulai sebelum wabah melanda seluruh dunia. Tahun lalu, KLM menggandeng perusahaan kereta Belanda dan Belgia untuk menggantikan rute penerbangan Amsterdam--Brussels dengan layanan kereta. Di Jerman, Lufthansa juga berkolaborasi dengan jaringan kereta Deutsche Bahn.  

Industri aviasi dianggap sebagai salah satu penyumbang emisi karbondioksida terbesar di dunia. Dewan Bandara Internasional mencatat setidaknya industri aviasi menyumbang dua persen emisi karbondioksida gobal, dan pergerakan maskapai itu diprediksi berkembang setidaknya 1,9 persen per tahun dalam 20 tahun mendatang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya