Kombinasi Bahan Masker Kain Paling Efektif Menurut Ahli

Dalam sebuah studi yang dilakukan April lalu, ada dua kombinasi bahan yang memuat fungsi masker kain kian efektif.

oleh Asnida Riani diperbarui 17 Jul 2020, 12:12 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 11:01 WIB
Ragam Masker Kain Stylish untuk Lengkapi Penampilan Selama Pandemi
Ilustrasi masker kain. (Foto: Eienno)

Liputan6.com, Jakarta - Masker telah jadi barang wajib pakai saat keluar rumah di masa pandemi seperti sekarang. Serba-serbi barang satu ini menimbulkan banyak pertanyaan seberapa efektif, terutama bagi masker kain.

Sementara masker sekali pakai diklaim punya penyaringan lebih baik, masker kain dijelaskan mencegah partikel virus menempel di wajah dan masuk ke dalam sistem tubuh. Karenanya, masker kain dengan material terbaik sudah semestinya dipertimbangkan.

Melansir laman AsiaOne, Kamis, 16 Juli 2020, dalam sebuah studi yang dilakukan American Chemical Society (ACS) di bulan April, ahli menemukan kombinasi bahan masker kain yang tepat.

Para ahli menjelaskan, satu lapis masker terbuat dari katu, ditambah dua layer polyester atau spandex chiffon, bahan transparan yang sering digunakan di gaun malam, menyaring 80 persen partikel aerosol yang lebih kecil dari 300 nm.

Sedangkan, partikel virus korona rata-rata berdiameter 125nm. Mengganti chiffon dengan sutra atau flannel dengan presentase 65 persen katun dan 35 persen polyester juga memproduksi hasil yang sama.

Efektivitas ini bekerja lewat dua mekanisme. Chiffon jadi layer yang efektif untuk disertakan di dalam masker kain. Temuan ini terbilang mengagetkan lantaran bahan ini cenderung tipis. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Catatan Tambahan

Jaga Kesehatan dan Tampil Gaya dengan Masker Kain, Ini Kurasi dari Tokopedia
Ilustrasi masker kain. dok. Tokopedia.

Penelitian itu juga menemukan bahwa chiffon dan bahan serupa lain, seperti sutra, dapat menahan muatan elektrostatik yang menolak partikel. Sementara bahan katun bekerja sebagai penghalang mekanis partikel, kombinasi lapisan chiffon dan katun berperan baik sebagai penghalang dan penyaring elektostatik yang bisa jadi pendekatan efektif.

Satu catatan yang harus digarisbawahi, dalam pengamatan lanjutan, para peniliti mendapati bawah kecepatan aliran udara dalam pemakaian masker tersebut termasuk rendah dari frekuensi pernapasan normal.

Yang harus jadi perhatian lain juga seberapa benar menggunakan masker. Pasal, para ahli menemukan, bahkan celah satu persen bisa mengubah efisiensi penyaringan masker hingga 50 persen, tergantung dari meterialnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya