6 Alasan Sulit Kecilkan Perut Buncit Meski Rajin Olahraga

Selain menganggu penampilan, perut buncit membuat Anda berisiko terkena berbagai penyakit berbahaya.

oleh Henry diperbarui 10 Sep 2020, 00:02 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2020, 00:02 WIB
fat-kezo
ilustrasi perut buncit/pixabay

Liputan6.com, Jakarta -  Perut buncit jadi momok bagi siapa pun, entah perempuan maupun laki-laki. Tak hanya soal penampilan, menghilangkan lemak di perut juga bermanfaat bagi kesehatan.

Perut buncit membuat Anda berisiko terkena berbagai penyakit berbahaya, seperti kelainan jantung dan diabetes, bahkan bisa jadi tanda munculnya penyakit tekanan darah tinggi, serta jenis kanker tertentu. Namun, lemak perut termasuk sulit dihilangkan. Perlu komitmen dan konsistensi supaya perut buncit mengecil.

Meski sudah menghabiskan waktu lama untuk olahraga dan menjaga diet berbulan-bulan, lemak nakal di perut tetap ogah pergi? Dilansir Eat This, Rabu, 9 September 2020, ada beberapa alasan sulitnya mengecilkan perut buncit, serta cara mengatasinya.

1. Kurang konsumsi makanan berserat

Untuk menurunkan berat badan, Anda perlu mengonsumsi makanan berserat. Selain sebagai penghilang rasa lapar, serat juga baik untuk kesehatan dan menghilangkan lemak perut membandel.

Serat larut ini bisa ditemukan dalam batang tanaman hijau, kacang almond, oat, brokoli, wortel, dan berbagai macam buah-buahan. Setidaknya makanlah dua buah apel kecil atau setengah cangkir kacang pinto setiap hari. Anda juga dapat mencampurkan kacang-kacangan hampir ke semua makanan.

2. Suka minuman manis

Kalau suka mengonsumsi minuman manis, kemungkinan besar itu yang membuat perut buncit sulit enyah. Menurut penelitian dalam jurnal Obesity, soda dan jus berisi fruktosa bisa meningkatkan ukuran pinggang dan lemak perut.

Jadi, Anda perlu mempertimbangkan pilihan minuman. Biasakan konsumsi jenis minuman yang lebih sehat dan rendah gula, seperti air mineral atau teh tanpa gula.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

3. Salah melakukan gerakan latihan

[Fimela] olahtraga
ilustrasi olahraga di gym | unsplash.com/@yellowteapot

Memilih bentuk olahraga yang tepat juga jadi salah satu pendukung dalam diet. Untuk meratakan perut buncit, lari jarak jauh atau latihan kardio saja tidak cukup.

Variasi seperti High-Intensity Interval Training (HIIT), serta lari cepat justru merupakan olahraga paling efektif. Menurut Medicine and Science in Sports and Exercise, latihan lari cepat sudah terbukti membantu orang mengurangi ukuran pinggang dan pinggul.

Sedangkan latihan intensitas tinggi dapat mengurangi lebih banyak lemak perut daripada latihan intensitas rendah. Anda perlu memahami latihan intensitas tinggi ini dan mencari berbagai latihan yang sesuai agar olahraga lebih bermanfaat pada tubuh.

4. Hindari makanan olahan

Seiring bertambahnya usia, metabolisme setiap orang akan bergerak lebih lambat sehingga sulit menjaga perut tetap rata. Semakin tua, tubuh semakin sensitif terhadap makanan olahan yang mengandung gula dan garam karena tubuh akan cenderung menyimpan kalori tersebut sebagai lemak.

Makanan olahan juga bisa menyebabkan peradangan, membuat tubuh lebih sulit membuang lemak perut yang tidak diinginkan. Pilihlah makanan yang sehat dan bersih untuk menjaga metabolisme tubuh tetap lancar.

5. Mengonsumsi jenis daging merah yang salah

[Fimela] Daging Merah
Ilustrasi daging merah | unsplash.com/@joseignaciopompe

Potongan daging merah yang salah bisa meningkatkan lemak di perut dan memperlebar lingkar pinggang. Hindari potongan daging berlemak, seperti rib eye, T-bone, dan New York Strip.

Sebagai ganti, pilih daging yang rendah lemak, seperti grass-fed sirloin tip side steak, top round, atau bagian eye of round steak. Pilihan daging tersebut mengandung rendah lemak, tapi tinggi asam lemak omega-3 yang menyehatkan jantung, serta mengurangi peradangan penyebab melebarnya pinggang.

6. Tidur yang Cukup dan Kelola Stres

Melek sampai lepas tengah malam membuat Anda sering makan di luar jadwal semestinya. Kalau penyebabnya adalah sulit tidur, itu juga jadi penyebab perut buncit Anda sulit dikecilkan. Sulit tidur membuat tubuh mengalami stres berujung ingin makan terus.

Tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah risiko kenaikan berat badan. Sedangkan stres dapat memicu kelenjar adrenalin untuk menghasilkan kortisol, yang juga dikenal sebagai hormon stres. Pelepasan hormon stres bisa memicu penumpukan lemak pada perut.

Demi mengelola stres, lakukan aktivitas menyenangkan. Melakukan hobi, berlatih yoga, atau meditasi dapat jadi metode yang efektif untuk mengelola stres sekaligus menyusutkan lemak pada perut.

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar
Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya