Liputan6.com, Jakarta - Makan pizza di tanggal tua bukan lagi hal yang sulit dilakukan bagi warga Pontianak dan sekitarnya. Pasalnya, Pizza Koe Pontianak menghadirkan beraneka ragam pizza dengan pilihan beragam topping ala restoran waralaba tetapi harga kaki lima.
Dimulai dengan harga Rp15 ribu, Anda sudah bisa mendapatkan pizza untuk porsi berempat, ukuran sedang Rp35 ribu, hingga ukuran besar dengan harga Rp45 ribu hingga Rp50 ribu untuk porsi berdelapan. Sriwati, pemilik Pizza Koe mengatakan ingin menghadirkan sajian kuliner yang digemari banyak orang dengan harga yang terjangkau pula.
Advertisement
Baca Juga
"Pizza itu kan orang suka, tapi biasanya harganya kan agak mahal ya. Harganya enggak terjangkau bagi beberapa orang. Jadi saya mencari apa yang orang suka, dan bisa makan walau dengan kantong yang pas-pasan," ujar Sri saat dihubungi Liputan6.com, Kamis, 10 September 2020.
Sri mengaku menciptakan sendiri resep varian rasa yang dihadirkan Pizza Koe. Ia memulainya dari dua rasa, yakni sosis jagung dan sosis makaroni.
"Setelah satu bulan kami lihat respons orang bagus terhadap pizza ini, jadi mulai kita buat rasa yang lebih merakyat. Yang disukain orang Pontianak, seperti rendang, rasa kari, dan lainnya," imbuhnya.
Ia menambahkan, varian rasa lada hitam (blackpaper) dianggap paling laris dan digemari pelanggannya. "Biasanya rasa blackpaper kan tidak pernah ditemui di jajanan pinggir jalan, jadi kita tawarkan itu dengan harga yang ekonomis," ucapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dibuka Saat Pandemi
Sri mengaku bisnis kulinernya baru dibuka pada 1 Juli 2020. Meski begitu, pizza pinggir jalan ciptaannya sudah mencuri perhatian warga sekitar, termasuk para food vlogger yang mencari konten.
Walau demikian, ia mengaku tak mudah memulai bisnis tersebut. Karena tak pernah membuat pizza sebelumnya, ia harus melalui banyak percobaan dan kegagalan sebelum mendapatkan varian rasa yang pas di lidah banyak orang.Â
"Saya modifikasi resepnya terus, kasih tester ke beberapa orang, dan kalau sudah sempurna menurut saya, baru saya jual. Semuanya diperhatikan, dari bentuk, kebersihan, kualitasnya, dan rasanya harus nikmat," kata pemilik Pizza Koe itu.
Sri mengaku kondisi pandemi inilah yang memotivasi dirinya untuk membangun usaha kuliner. Berawal dari rasa bosan yang melanda dirinya sebagai ibu rumah tangga, hingga keinginan membantu mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.
"Biarpun pandemi begini kan kalau untuk kuliner orang pasti membutuhkan. Dan juga banyak orang yang kehilangan pekerjaan, di-PHK, membuat saya terpikir ide untuk bikin usaha ini. Siapa tahu, saya buka usaha ini bisalah membantu orang di sekitar saya yang perlu pekerjaan," ujarnya.
Hingga saat ini, Pizza Koe telah memilih empat cabang dengan bermodalkan gerobak di tepi jalan perkotaan Pontianak. Tiga cabang itu berlokasi di daerah Sungai Jawi, Jl. Tabrani Ahmad, dan Jl. Panglima Aim, Pontianak. Terbaru, dibuka pekan lalu, cabang itu berlokasi di daerah Tanjung Raya Dua, Pontianak.
"Harapan saya bisa buka cabang lagi, jadi saya bisa bantu banyak orang yang di PHK akibat pandemi. Bisa saya bantu warga sekitar Pontianak ala kadarnya dengan bekerja sama saya," tutupnya. (Brigitta Valencia Bellion)
Advertisement