Liputan6.com, Jakarta – Pantai Tanjung Kait merupakan markas TNI Angkatan Udara Satuan Radar 211, dan salah satu tempat wisata di Tangerang. Namun karena sampah berceceran di banyak tempat, pantai menjadi tampak kotor, tangkapan ikan berkurang, dan wisatawan merasa kurang nyaman.
Selain aksi bersih dan edukasi pemilahan sampah, dilakukan juga penyerahan simbolis tempat sampah untuk ditempatkan di sepanjang pantai dan penetapan satgas kebersihan pantai.
Advertisement
Baca Juga
“Karena itulah, dalam rangka HUT TNI ke-75 dan sebagai wujud bakti kepada masyarakat, Satuan Radar 211 TNI AU bersama Le Minerale dan ADUPI melakukan bersih-bersih di pantai Tanjung Kait dan edukasi pemilahan sampah kepada masyarakat sekitar,” kata Komandan Satuan Radar (Dansatrad) 211 Tanjung Kait, Letkol Lek Rani Partono.
Sustainability Manager Le Minerale, Febri Hutama dalam sambutannya mengatakan, ”Salah satu bentuk dukungan Le Minerale terhadap program Gerakan Ekonomi Sirkular pemerintah adalah memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan pemilahan sampah khususnya plastik, agar dapat didaur ulang.
Dengan mendaur ulang, plastik tersebut dapat dimanfaatkan terus menerus, dan kita membantu mengurangi beban bumi dalam menerima sampah.”
“Masyarakat perlu diedukasi tentang pemilahan sampah. Selain untuk menjaga lingkungan, pariwisata terjaga, ikan juga bertambah, dan yang pasti pemilahan sampah membawa keuntungan ekonomi karena sampah plastik bisa dijual untuk didaur ulang,” ujar Ketua Umum Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Christine Halim.
Camat Mauk, Arief yang juga hadir dalam acara ini menyambut baik upaya Le Minerale dan Satuan Radar 211 ini. “Selama ini kami sangat ingin sekali membuat pantai bersih, namun belum terlaksana.
Kami berharap upaya ini bisa menyadarkan masyarat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan melakukan pemilahan sampah. Terima kasih kepada Le Minerale dan Satuan Radar 211 yang telah membantu membersihkan dan memberikan fasilitas tempat sampah. Tugas kami berikutnya memastikan agar kebersihan ini tetap terjaga.
Kerja sama program ini rencananya akan berlangsung satu tahun, untuk memastikan masyarakat terbiasa melakukan aksi bersih, memilah sampah, dan mendapat manfaat ekonomi. Diharapkan dalam waktu satu tahun masyarakat sudah mampu meneruskannya secara mandiri.