Jelang Libur Panjang Akhir Tahun Era Pandemi, Kemenparekraf: Lebih Baik Parno daripada Cuek

Siapa yang berencana mengisi libur panjang di akhir tahun dengan berwisata?

oleh Dinny Mutiah diperbarui 21 Nov 2020, 17:34 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2020, 17:34 WIB
Jelang Libur Panjang Akhir Tahun Era Pandemi, Kemenparekraf: Lebih Baik Parno daripada Cuek
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Agustini Rahayu. (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Liputan6.com, Jakarta - Momen libur panjang akhir tahun nanti menimbulkan dilema. Di satu sisi, durasi untuk melancong bisa lebih panjang sehingga diharapkan bisa menyemarakkan sektor pariwisata dalam negeri yang terpuruk karena pandemi Covid-19.

Namun, kita juga tak bisa mengabaikan fakta bahwa dua kali libur panjang terjadi, dua kali pula angka kasus positif Covid-19 meningkat signifikan. Pasalnya, masih banyak pelanggaran protokol kesehatan terjadi, baik oleh para pelancong maupun pengelola destinasi wisata. Situasi itu mendorong banyak pihak menyerukan agar masyarakat lebih baik berdiam diri di rumah saja.

Lalu, bagaimana tanggapan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)? Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf, Agustini Rahayu, menekankan bahwa pihaknya tak bisa bekerja sendiri. Penerapan aturan di lapangan sangat bergantung pada kebijakan pemda dan Satgas Covid-19 di daerah setempat.

"Kemenparekraf hanya memanfaatkan fungsi koordinasi untuk kuatkan komitmen Pemda dan para stakeholders," ujar perempuan yang akrab disapa Ayu, ditemui usai acara Jurnalisme Pariwisata di Era New Normal di Jakarta, Jumat, 20 November 2020.

Protokol kesehatan yang dijabarkan dalam program cleanliness, healthy, safety, and environment (CHSE) jadi acuan untuk mengelola wisata agar turis tetap aman dan nyaman saat melancong di masa pandemi. Poin tersebut jadi prioritas utama agar bisa mengembalikan kepercayaan publik. Maka, sertifikasi CHSE juga digalakkan agar penerapannya semakin merata dan jadi kebutuhan. 

"Makanya, kita bikin CHSE dulu. Itu yang digencarkan. Itu sangat perlu (diperhatikan), soalnya once terjadi apa-apa, mengembalikan kepercayaan pasar akan jadi lebih lama," jelas Ayu.

Dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menaker, dan MenPAN-RB Nomor 174/2020 tertera tanggal 24 Desember 2020 merupakan jadwal cuti bersama jelang Natal yang jatuh pada Jumat. Dengan demikian, terdapat empat hari libur pada akhir tahun ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Prinsip 3M

Jelang Libur Panjang Akhir Tahun Era Pandemi, Kemenparekraf: Lebih Baik Parno daripada Cuek
Ilustrasi traveling di masa pandemi. (dok. foto Atoms/Unsplash)

Kemenparekraf menargetkan lebih dari 6,6 ribu hotel, tempat wisata, dan restoran mendapat sertifikat CHSE. Namun, pihaknya tak berani menetapkan target pengunjung.

"Pariwisata di dunia sekarang ini nggak ada yang beraani terapkan target. Semua perbaikan itu dulu," ucap Ayu.

Khusus untuk liburan akhir tahun mendatang, pihaknya kembali mengingatkan penerapan prinsip 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan. Berikutnya adalah melaksanakan tes Covid-19 massal untuk mendeteksi orang terinfeksi sekaligus mencegah pembentukan klaster baru.

"Lebih baik parno daripada cuek. Sisanya komitmen pribadi masing-masing," sahutnya.

Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Cara Mudah Pahami Penyebaran Corona Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya