Liputan6.com, Jakarta - Krisis virus corona Covid-19 telah menghambat perjalanan internasional selama 10 bulan terakhir dan negara-negara di seluruh dunia merasakan dampaknya. Berdasarkan data dari World Travel & Tourism Council (WTTC) dan Bank Dunia, Official ESTA (Electronic System for Travel Authorization), perusahaan pemrosesan bantuan dan aplikasi visa baru-baru ini mengungkapkan negara-negara dengan kerugian pendapatan pariwisata terbesar karena pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.
"Tahun lalu merupakan tahun yang sangat sulit bagi industri perjalanan dan pariwisata, dengan keadaan yang tidak dapat diprediksi yang mengakibatkan negara-negara terpaksa menutup perbatasan mereka untuk wisatawan, seringkali dengan sedikit pemberitahuan,'' kata Direktur Pengembangan Internasional Official ESTA, Jayne Forrester, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari laman Fox News, Selasa, 12 Januari 2021.
Advertisement
Baca Juga
Akibatnya, lanjut Jayne, pandemi berdampak finansial yang besar pada pariwisata secara global. Selain itu, Covid-19 juga memengaruhi semua negara di seluruh dunia, maskapai penerbangan, operator perjalanan, dan penyedia perhotelan lainnya di pariwisata.
Saat ini, dunia sedang memasuki fase baru pandemi dengan penyuntikkan vaksin yang sekarang sedang berlangsung di seluruh dunia. Ia berharap dapat memperoleh kembali kendali atas pandemi dan memastikan bahwa cukup aman melaksanakan perjalanan untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Ia kembali mengingatkan bahwa pariwisata salah satu industri terbesar di dunia. Berikut peringkat negara-negara teratas yang mengalami kerugian besar dalam sektor pariwisata selama sepuluh bulan pertama 2020.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Daftar 5 Negara
Amerika Serikat
AS telah melaporkan lebih banyak kasus Covid-19 dan kematian daripada negara lain mana pun di dunia pada Januari 2021. AS telah mengalami kerugian pendapatan pariwisata terbesar karena pandemi, kehilangan 147,245 miliar dolar atau 2 triliun pada sepuluh bulan 2020.
Spanyol
Spanyol menampung kurang dari 20 juta pengunjung asing pada 2020 dan mengalami kerugian pendapatan pariwisata terbesar di antara negara Eropa mana pun dengan senilai 46.707 juta dolar atau Rp552 miliar.
Prancis
Prancis biasanya menampung lebih dari 89 juta turis setiap tahun. Namun, kali ini menyebabkan angka itu menurun drastis pada 2020. Negara itu mengalami kerugian total pendapatan pariwisata sebesar 42,036 miliar dolar atau Rp 596 miliar selama 10 bulan pertama tahun ini.
Thailand
Thailand mengalami kerugian 37,504 miliar dolar atau Rp53 miliar dalam pendapatan pariwisata karena pandemi yang sedang berlangsung. Angka tersebut adalah yang tertinggi di antara negara mana pun di Asia.
Jerman
Total kerugian pendapatan pariwisata Jerman sebesar 34,641 miliar AS atau Rp 491 miliar dari Januari 2020 hingga Oktober 2020. Jerman adalah negara terbesar kelima di dunia dan hanya tertinggal dari Spanyol dan Prancis di Eropa.
Advertisement