Abaikan Libur Imlek, Pernikahan di Hari Valentine Marak di China

Keputusan banyak pasangan untuk menikah di tahun ini yang berdekatan dengan momen Valentine dan Imlek, bisa dibilang cukup mengejutkan.

oleh Henry diperbarui 14 Feb 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2021, 20:00 WIB
Upacara Pernikahan Tradisional di Guiyang
Pasangan pengantin mengikuti sebuah upacara pernikahan tradisional yang diadakan di Guiyang, ibu kota Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 16 November 2020. (Xinhua/Ou Dongqu)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day di tahun ini masih dalam suasana pandemi dan berdekatan dengan Tahun Baru China atau Imlek. Uniknya, bertepatan dengan Valentine, banyak pasangan yang mendaftarkan pernikahan mereka di hari ini, Minggu (14/2/2021).

Situasi itu membuat instansi pencatatan sipil di berbagai daerah tetap buka meskipun masih dalam rangkaian hari libur Tahun Baru Imlek 2021. Pemerintah Kabupaten Ji'an, Provinsi Jiangxi, pada 9 Februari kemarin mengumumkan beroperasinya kantor catatan sipil pada hari Minggu.

Valentine tidak lagi mempertimbangkan liburan Imlek yang sudah menjadi tradisi di China, menurut laporan media setempat, seperti dilansir dari South China Morning Post, Minggu (14/2/2021).

Biro Catatan Sipil Kabupaten Ji'an tetap beroperasi untuk memberikan pelayanan kepada anak muda yang memilih Valentine sebagai hari pernikahan.

Pemerintah Kota Fuzhou, Provinsi Fujian, mengeluarkan surat edaran kepada setiap kantor distrik yang berisi tentang petunjuk teknis pelayanan pencatatan nikah pada saat Valentine.

Masyarakat di kota itu dapat memesan slot secara daring. Petugas biro pencatatan sipil yang akan menanganinya, menurut media lokal. Meski begitu, beberapa instansi mengingatkan pentingnya kewaspadaan pandemi dengan membatasi jumlah pasangan yang ingin mengajukan permohonan pencatatan pernikahan untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sempat Menurun Tajam

FOTO: Kebahagiaan Sejoli Ikuti Nikah Massal Gaya China
Mempelai membubuhkan sidik jari pada tulisan kaligrafi tradisional dalam pernikahan massal bergaya China di Changsha, Provinsi Hunan, China, 25 September 2020. Sebanyak 71 pasangan resmi menjadi suami-istri usai mengikuti upacara pernikahan tradisional dalam acara nikah massal. (Xinhua/Chen Zhenhai)

"Mungkin ini menjadi pengingat kalau kita harus meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga atau lebih baik kita bisa membawa orang yang kita cintai dan keluarga mereka bersama-sama untuk menghabiskan waktu selama Hari Valentine," tulis salah satu unggahan di Weibo.

Keputusan banyak pasangan muda untuk menikah di tahun ini bisa dibilang cukup mengejutkan meskipun dilakukan dalam momen Valentine. Alasannya, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pemohon pencatatan pernikahan di China mengalami penurunan tajam.

Hal itu disebabkan anak muda lebih memilih hidup melajang atau menunda pernikahan dengan berbagai alasan, seperti sibuk bekerja, tingginya biaya perawatan anak, dan menyukai hidup bebas.

Belum diketahui dengan pasti apa yang membuat permintaan pernikahan melonjak tajam di awal tahun ini, apakah karena faktor Valentine, Imlek, pandemi atau faktor lainnya.

Strategi Khusus Tekan Kasus Covid-19 Saat Libur Imlek

Infografis Strategi Khusus Tekan Kasus Covid-19 Saat Libur Imlek. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Strategi Khusus Tekan Kasus Covid-19 Saat Libur Imlek. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya