Orang Terkaya India Siap Bangun Kebun Binatang dengan 100 Spesies Hewan, Bakal Masukkan Komodo Juga

Kebun binatang yang direncanakan orang terkaya India, Mukesh Ambani, itu mendapat kritikan dari aktivis perlindungan hewan.

oleh Henry diperbarui 26 Feb 2021, 09:02 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2021, 09:02 WIB
FOTO: Dua Bulan Tutup, Kebun Binatang Negara Malaysia Kembali Dibuka
Ilustrasi Kebun Binatang. (Xinhua/Chong Voon Chung)

Liputan6.com, Jakarta - Di India, keluarga Ambani merupakan keluarga terkaya yang begitu berpengaruh. Tak hanya di bidang bisnis dan keuangan, mereka ternyata juga ingin memiliki usaha baru, yaitu membangun kebun binatang terbesar di India dan bahkan mungkin di dunia.

Keluarga miliarder yang menjadi konglomerat Reliance Industri senilai 168 miliar dolar AS itu, berencana untuk membangun kebun binatang seluas 280 hektare. Mereka ingin membuat tempat perlindungan penyelamatan hewan yang disebut "Greens Zoological Rescue and Rehabilitation Kingdom" atau kerajaan Penyelamatan dan Rehabilitasi Zoologi Hijau di Jamnagar, sebuah kota di India barat.

Dilansir dari laman Business Insider, Kamis, 25 Februari 2021, Mukesh Ambani, pemilik dan pemegang saham mayoritas Reliance memiliki kekayaan 78,3 miliar dolar AS, membuatnya menjadi orang terkaya ke-12 di dunia.

"Kebun binatang itu adalah proyek hewan peliharaan yang sangat besar dan akan dibangun di dekat kilang perusahaan di Jamnagar," terang Anant Ambani, putra Mukesh.

Kebun binatang tersebut kemungkinan akan dinamai seperti sang putra, Anant Ambani. Kebun binatang tersebut rencananya akan menjadi rumah bagi hampir 100 spesies hewan.

Nantinya akan ada burung ataupun reptil dari India dan seluruh dunia. Lalu, akan ada singa Afrika, kuda nil, harimau Bengal, dan komodo. Hewan-hewan tersebut akan ditempatkan di berbagai area dengan nama seperti Frog House, Dragon's Land, Aquatic Kingdom, Indian Desert, dan Exotic Island.

Pada Januari 2021 lalu, Reliance Industries mencapai kesepakatan untuk mendapatkan dua macan kumbang hitam langka dari Kebun Binatang Negara Bagian Assam di Guwahati. Mereka juga menyetujui dua pasang zebra dari Israel ke Kebun Binatang Guwahati.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Protes Aktivis Hewan

Orang Terkaya India Bangun Kebun Binatang untuk Dihuni 100 Spesies Hewan
Orang Terkaya India, keluarga Ambani Bangun Kebun Binatang untuk Dihuni 100 Spesies Hewan. (dok.Instagram @the_nita-ambani/https://www.instagram.com/p/CHhUJ0FDPN8/Henry)

Namun, hal tersebut menuai kritikan para aktivis hewan dan partai politik lokal. Mereka memprotes pemindahan macan kumbang dari kebun binatang Guwahati yang dikelola negara ke kebun binatang pribadi Ambani. 

"Tampaknya bahkan hewan liar yang dikurung di kebun binatang tidak dapat melarikan diri dari tentakel rumah perusahaan besar, karena perpindahan 'diam-diam' baru-baru ini dari dua macan kumbang hitam dari Kebun Binatang Negara di Guwahati, ke kebun binatang di Gujarat yang didirikan oleh Kelompok kepercayaan Ambanis telah membuktikannya," kata Bobbeeta Sharma selaku pemimpin Komite Kongres Assam Pradesh.

Sekitar 100 aktivis hewan juga turut serta berkumpul di depan kebun binatang Guwahati untuk memprotes pemindahan macan kumbang.

Sampai saat ini belum diketahui apakah Reliance membeli 280 hektare di Jamnagar untuk bertujuan mengembangkan kebun binatang ataukah perusahaan tersebut sudah memiliki tanah di lahan itu. Seorang juru bicara Reliance tidak segera menanggapi permintaan komentar pihak media untuk cerita ini.

Keluarga Ambani dikenal dengan gaya hidup yang mewah. Mereka tinggal di gedung pencakar langit setinggi 27 lantai di Mumbai dan memiliki tiga helipad. Pernikahan putrinya, Isha Ambani pada Desember 2018 dihadiri Hillary Clinton, CEO Google, hingga Beyonce.


Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya