Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, bahkan ada yang jadi tunawisma, seperti terjadi di Pattaya, Thailand. Jalan-jalan yang semula jadi "surga tropis" untuk wisatawan asing ini sekarang dipenuhi orang yang tidak punya tempat tinggal.
Beberapa wanita Thailand yang bekerja di bar di red light district kota mendirikan tenda di bar kosong untuk tempat tidur di malam hari. Merosotnya kunjungan wisatawan mancanegara ke Pattaya, kota yang dinobatkan sebagai salah satu dari 20 kota paling banyak dikunjungi di dunia pada 2019 dengan 10 juta turis asing, telah menyebabkan penutupan bisnis pariwisata, mengutip dari laman The Thaiger, Senin (26/4/2021).
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah wanita yang bekerja di bar kembali ke rumah mereka di pedesaan, sementara sisanya memutuskan tetap tinggal di Pattaya.
Pemilik bar lokal mengatakan, ia mengizinkan banyak wanita yang sekarang menganggur untuk mendirikan tenda di bar untuk tidur, tapi ia mungkin perlu menutup bar dan mengusir mereka. Ia meminta pemerintah untuk menawarkan lebih banyak bantuan pada pekerja yang menganggur selama pandemi.
Tempat hiburan, tempat pijat, bioskop, dan lokasi keramaian lain kembali ditutup selama 14 hari karena gelombang infeksi Covid-19 baru-baru ini. Pejabat Pattaya mengatakan, kurangnya turis asing telah menghantam begitu keras karena industri pariwisata membuat pendapatan diperkirakan menurun 80 persen dari PDB lokal.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tunawisam Meningkat
Banyak bisnis yang mengandalkan turis asing di Pattaya tutup. Sedikit atau tidak ada seorang pun yang datang untuk menjaga hotel tetap beroperasi seperti biasa. Para staf diberhentikan karena penutupan sementara hotel. Beberapa restoran tutup sementara menyusul larangan alkohol dan pembatasan jam buka.
Pattaya News mengatakan, populasi tunawisma di daerah tersebut telah meningkat, bahkan jumlah anjing liar di kawasan itu semakin meningkat. Sebagian besar tunawisma di Pattaya adalah orang asing dari negara tetangga, seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar, menurut Otoritas Provinsi Chon Buri.
Banyak dari migran tunawisma kehilangan pekerjaan dan tidak dapat kembali ke negara asal mereka karena situasi Covid-19 yang sedang berlangsung. Beberapa dari mereka bekerja di industri jasa dan perhotelan yang terpukul oleh kurangnya pengunjung dan pembatasan pengendalian wabah.
Advertisement