Liputan6.com, Jakarta - Sudah lama sejak martabak jadi menu buka puasa favorit warga Malaysia. Tingginya permintaan membuat banyak pedagang martabak dengan ragam tawaran variasi menu bermunculan selama Ramadan.
Baik itu martabak isi daging ayam maupun sapi, menu ini selalu jadi pilihan para pecinta makanan saat berkunjung ke bazar Ramadan. Keunikannya terletak pada bahan yang disebut menentukan enak atau tidaknya martabak tersebut.
Namun, seorang penjual martabak, Erma Diana Apwa, di Felda Kota Gelanggi Dua, Jerantut, Pahang membuat perbedaan saat menyiapkan martabak isi daging rusa, menurut laporan Says, Selasa (27/4/2021).
Advertisement
Baca Juga
Setiap hari, ia akan menyiapkan lima kilogram (kg) daging rusa segar untuk dijadikan isian martabak. Selain daging rusa, perempuan 42 tahun itu juga menyiapkan martabak isi daging sapi dan ayam.
"Suplai daging rusa segar didapat dari pemasok daging di Jerantut setiap hari dan saya mengolahnya jadi adonan martabak pada pagi hari," ujarnya, menambahkan bahwa martabak daging rusa dijual seharga tujuh ringgit Malaysia (Rp25 ribu), sementara martabak daging sapi dan ayam dihargai lima ringgit (Rp18 ribu).
Menurut Erna, suaminya, Mohd Shahrul Shamsudin, memastikan pasokan daging rusa setiap harinya untuk memenuhi permintaan para peminat martabak. Ia mengatakan, ia dan suaminya memulai bisnis roti canai 10 tahun lalu di toko Mara di Felda dan hanya menjual martabak selama Ramadan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dijual Lebih Awal
Erna mengatakan, ia biasanya membuat 50 potong martabak daging rusa setiap malam dan jumlah yang sama untuk martabak daging sapi dan ayam yang biasanya ludes dalam waktu empat jam.
"Biasanya martabak daging rusa dijual lebih awal karena sudah jadi pesanan pelanggan di Felda, bahkan ada yang datang dari daerah sekitar," ujarnya.
Setelah foto dagangannya tersebar di media sosial, kehebohan akan martabak daging rusa pun tidak dapat dihindari. Beberapa warganet mempertanyakan apakah daging yang digunakan adalah daging rusa murni atau bukan karena mereka memahami bahwa daging rusa di pasaran cukup mahal. Namun, ada juga yang mendukung upaya pedagang tersebut.
"Kalau dihitung-hitung dari modal, bisa saja ini martabak isi daging kerbau, bukan rusa," tulis salah satunya. "Martabak sekarang sudah lebih banyak varian isinya," timpal yang lain.
Advertisement