Museum Ghibli Galang Donasi Akibat Terlilit Krisis Keuangan

Museum Ghibli dilanda krisis keuangan hingga terpaksa menggalang donasi karena terdampak pandemi Covid-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 22 Jul 2021, 13:01 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2021, 13:01 WIB
Museum Ghibli
Museum Ghibli. (dok. Twitter @mitaka_tokyo)

Liputan6.com, Jakarta - Museum Ghibli tengah berjuang imbas masa pandemi Covid-19. Museum yang berlokasi di Mitaka, Tokyo, Jepang ini dihadapkan dengan masalah keuangan hingga meminta sumbangan kepada publik agar museum tetap dapat bertahan.

Dilansir Mothership, Kamis (22/7/2021), menurut SoraNews, donasi untuk Museum Ghibli melebihi target 10 juta yen atau lebih dari Rp1,3 miliar dalam waktu 24 jam usai peluncuran kampanye. Awalnya, donasi yang didapat melebihi 12 juta yen atau setara Rp1,5 miliar yang disumbang oleh hampir 1.500 penyumbang.

SoraNews melaporkan, Museum Ghibli meminta sumbangan publik lewat furusato nozei, atau sistem "hometown tax". Hal ini berarti bisnis yang kesulitan di daerah pedesaan dapat meminta sumbangan dari pembayar pajak perkotaan Jepang.

Museum Ghibli mengumumkan peluncuran kampanye ini melalui Twitter pada 15 Juli 2021. Cuitan itu menyertakan potret museum dan keterangan dalam bahasa Jepang terkait kampanye penggalangan dana.

"Di Kota Mitaka, kami baru saja membangun sistem untuk mendukung pengoperasian "Museum Ghibli, Mitaka" dengan memanfaatkan pembayaran pajak kampung halaman," bunyi keterangan itu.

Pihaknya juga menyebut kampanye ini dalam upaya mendukung keberlangsungan operasional Museum Ghibli. Maka itu, pihak museum meminta kerja sama dari publik dengan menuliskan laman untuk berdonasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Melampaui Target

Museum Ghibli Minta Donasi untuk Bertahan di Kala Pandemi
Penggalangan dana untuk membantu operasional Museum Ghibli menunjukkan hasil yang jauh melampaui target. (Tangkapan Layar furusato-tax.jp)

Saat penulisan artikel ini, Kamis (22/7/2021) siang, penelusuran ke laman donasi menunjukkan dana yang telah terkumpul sebesar 24.147.735 yen atau setara Rp3,1 miliar. Hasil tersebut disumbang oleh 3.073 orang.

Seorang juru bicara dari perusahaan situs donasi dilaporkan oleh Tokyo Shimbun mengatakan bahwa responsnya tidak terduga. Pihaknya turut berterima kasih kepada penggemar Ghibli.

Menurut NHK, jumlah pengunjung museum turun dari 580 ribu di fiscal year atau FY2019 menjadi 90 ribu di FY2020. Jumlah tersebut sangat mengurangi pendapatan.

Serangkaian penutupan sementara museum terjadi sejak Februari 2020. Museum Ghibli telah beroperasi dengan pembatasan kapasitas pengunjung sejak pertengahan Juli 2020.

 

Masih Berlangsung

Ilustrasi Museum Ghibli
Ilustrasi Museum Ghibli. (dok. Unsplash.com/alexrerh)

Museum telah menarik cadangan keuangan untuk tetap beroperasi. Seorang juru bicara dari museum menyebut, jika mereka terus mengambil dari cadangannya, "pengoperasian fasilitas dan pemeliharaan yang direncanakan akan dalam bahaya", menurut SoraNews.

SoraNews menulis, berapapun jumlah yang disumbangkan di luar target 10 juta yen akan tetap diberikan kepada Tokuma Memorial Cultural Foundation for Animation, operator legal museum yang dipimpin oleh salah satu pendiri Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, dan dengan furusato museum. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan kampanye ini.

Kampanye tersebut dijadwalkan berlangsung hingga 31 Januari tahun mendatang. Maka dari itu, penggemar Ghibli memiliki banyak waktu untuk membantu museum yang tengah menghadapi krisis keuangan.

4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19

Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Ciptakan Sirkulasi Udara di Ruangan Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya