Manfaat Sabun Organik Beraroma Bunga Sakura

Liputan6.com, Jakarta - Makin banyak konsumen yang tertarik untuk menggunakan produk-produk organik dalam kesehariannya. Sabun pun termasuk di dalamnya, terlebih mereka yang meyakini kesehatan kulitnya akan terjaga bila menggunakan bahan-bahan alami.

Dr Bronner's, merek perawatan tubuh organik asal Amerika Serikat, baru-baru ini meluncurkan varian terbaru dari Pure-Castile Soap. Varian itu menambahkan aroma bunga sakura yang segar dan manis dari ekstrak bunga sakura Jepang.

Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, Dr Bronner’s Cherry Blossom Pure-castile Soap merupakan varian ke sembilan dari lini produk sabun multifungsi, yakni untuk wajah dan tubuh. Kandungan utamanya terdiri dari beragam minyak tumbuhan organik, seperti minyak kelapa, minyak inti sawit, minyak zaitun, dan minyak jojoba.

Penggunaan bahan-bahan itu diklaim telah teruji klinis mampu melembapkan kulit dan membersihkan sel kulit mati. Selain itu juga bisa menyeimbangkan sebum dan mencerahkan kulit.

"Walaupun terbuat dari minyak organik, teksturnya tidak berminyak sama sekali dan saat dipakai, kulit tidak terasa licin namun kesat bersih tanpa membuat kulit terasa kering," jelas keterangan dalam rilis tersebut.

Sementara, aroma bunga sakura didapat dari minyak esensial organik. Bunga sakura itu disebut juga bermanfaat untuk kesehatan kulit. Pertama, kandungan antioksidan yang tinggi bisa membersihkan kulit dari bakteri dan polusi yang dapat merusak lapisan kulit secara efektif.

Kemudian, minyak bunga sakura juga memberi efek menenangkan sehingga dapat melembapkan kulit kering dan sensitif hingga meredakan kulit yang iritasi. Di samping, kandungan asam lemak esensialnya bisa menstimulus produksi kolagen untuk memperbaiki skin barrier dan penuaan kulit.

"Juga membantu mencerahkan kulit karena memiliki kandungan yang menyerupai cara kerja vitamin C," imbuh keterangan tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Michael Bronner, Presiden perusahaan brand tersebut sekaligus generasi kelima dari perusahaan itu menyatakan produknya tidak hanya aman untuk manusia, tetapi juga Bumi. Pasalnya, semua produk disebut mengandung bahan organik yang terkonsentrasi, bisa terurai alami, serba guna, dan efektif.

"Kemasannya pun dapat didaur ulang 100 persen," ia menambahkan.

Sabun multifungsi itu merupakan produk andalan brand yang berdiri sejak 1858. Ia menjamin produknya tidak mengandung SLS dan paraben yang disebutnya toksik untuk lingkungan.

"Tak hanya memiliki manfaat sebagai sabun mandi, produk sabun Dr Bronner’s dikenal sebagai sabun organik yang multifungsi,mulai dari sebagai pembilas wajah, tubuh, rambut, buah dan sayuran, pencuci piring, membersihkan lantai, pembersih jendela dan kamar mandi, pembersih kuas makeup, cuci tangan, sampo hewan peliharaan, mencuci pakaian, penghilang noda, dan banyak lagi," ia menambahkan.

Produk itu tersedia di berbagai marketplace dan gerai fisik. Tersedia dalam tiga ukuran dengan harga mulai dari Rp166.9000.

Dilansir dari laman Newsweek, Sabtu, 11 September 2021, perbedaan utama antara sabun organik dan sabun biasa adalah pada kandungan bahan yang digunakan. Sabun organik menggunakan bahan natural, yang biasanya berasal dari nabati.

Dengan kandungan ini, sabun organik memiliki sederet manfaat. Salah satunya lebih sehat karena kandungannya membantu melembabkan dan membersihkan kulit secara alami. Produk ini juga tidak mengandung paraben, sulfat, dan triklosan yang merupakan bahan kimia yang keras yang sering ditemukan dalam sabun biasa.

Sabun organik biasanya memiliki varian yang lebih beragam dibanding sabun biasa. Konsumen bisa memilih sesuai kesukaan masing-masing, mulai dari warna, bentuk, tekstur, ukuran, hingga aroma.

Sabun organik juga bebas penyiksaan hewan karena biasanya tidak ada proses pengujian pada hewan sebelum diproduksi. Sabun organik juga jarang mengandung lemak hewan, alih-alih mereka menggunakan ekstrak herbal. Minyak kelapa dan sawit biasanya digunakan sebagai minyak dasar dan dicampur dengan minyak esensial lainnya.