Rumeysa Gelgi Jadi Perempuan Tertinggi di Dunia Versi Guiness World Records

Perempuan asal Turki pemegang rekor perempuan tertinggi di dunia itu mengidap sindrom langka.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 13 Okt 2021, 17:22 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2021, 17:16 WIB
Idap Sindrom Langka, Rumeysa Gelgi Jadi Perempuan Tertinggi Sedunia Versi Guiness World Records
Rumeysa Gelgi, perempuan Turki yang didapuk sebagai perempuan tertinggi di dunia versi Guiness World Records. (dok. Guiness World Records)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan Turki mencetak rekor sebagai perempuan tertinggi sedunia versi Guinness World Records. Rumeysa Gelgi tercatat memiliki tinggi 215,16 cm berdasarkan hasil pengukuran lembaga itu.

Perempuan asal Provinsi Karabük, Turki, itu pertama kali dinyatakan sebagai perempuan tertinggi pada saat usianya masih 18 tahun. Saat 2014, ia disebut sebagai remaja perempuan tertinggi.

Kondisi fisiknya yang tak biasa itu disebabkan oleh sindrom langka bernama Weaver Syndrome. Ia merupakan perempuan Turki satu-satunya yang mengidap sindrom itu.

"Setiap kelemahan dapat berubah menjadi kelebihan untuk dirimu sendiri, jadi terima dirimu apa adanya, sadari potensi Anda, dan lakukan yang terbaik," kata Gelgi, dilansir The Independent, Rabu (13/10/2021).

Sindrom weaver menyebabkan pertumbuhan badan yang sangat cepat. Namun, proporsinya tak seperti orang normal, misalnya panjang tangannya.

Hal itu membuatnya kesulitan bergerak. Hampir sepanjang waktu ia duduk di kursi roda. Kadang-kadang ia berjalan dengan bantuan alat berjalan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dirundung

Rumeysa Gelgi Jadi Perempuan Tertinggi di Dunia Versi Guiness World Records
Rumeysa Gelgi, perempuan Turki yang didapuk sebagai perempuan tertinggi di dunia versi Guiness World Records. (dok. Guiness World Records)

Kondisi fisik tak biasa yang dimilikinya sering dijadikan bahan candaan dan perundungan oleh sekitarnya. Namun, ia mengaku hal itu membuatnya semakin kuat.

"Aku suka tampil berbeda dari orang lain," kata Gelgi, dilansir dari Daily Star. "Sangat menarik dan membuatku merasa spesial."

Ia pun mengaku tinggi badannya membuatnya mendapat keuntungan. Salah satunya jelas, menjangkau tempat-tempat yang tinggi. Dengan kondisi itu pula, ia mengadvokasi orang lain yang mengalami masalah serupa dengannya.

Terpilihnya Gelgi disambut baik oleh Craig Glenday, pimpinan redaksi Guinness World Records. Ia merasa terhormat menyambut perempuan itu kembali ke buku catatan rekor.

"Semangat dan kebanggaannya yang tak tergoyahkan untuk menonjol di keramaian adalah sebuah inspirasi," ujar Glenday.


Pria Tertinggi di Dunia

Ia mengatakan rekor perempuan tertinggi di dunia sangat jarang berpindah tangan. Maka, ia mengaku sangat bersemangat membagikan kabar itu ke dunia. 

Rekor perempuan tertinggi di dunia sebelumnya dipegang oleh Zeng Jinlian, warga Provinsi Hunan, China. Tingginya sebelum meninggal pada 1982 mencapat 246,3 cm. 

Sementara, gelar pria tertinggi di dunia dipegang oleh Sultan Kosen yang juga berasal dari Turki. Ia memiliki tinggi 251 cm pada 2018.


Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu

Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu
Infografis Perempuan Arab Saudi Bebas dari Belenggu (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya