Konsumsi Gula Tak Terkontrol Bisa Picu Masalah Jerawat

Masalah jerawat tak melulu karena hobi makan gorengan.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 16 Okt 2021, 15:29 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2021, 13:02 WIB
Ilustrasi makanan manis
Ilustrasi makanan manis. Sumber foto: unsplash.com/Thomas Kelley.

Liputan6.com, Jakarta - Selama ini, masalah jerawat kerap diasosiasikan dengan konsumsi makanan berlemak seperti gorengan. Ternyata, ada jenis makanan lain yang bisa berkontribusi pada masalah kulit itu.

Dokter estetika, dr. Jennifer Patra menyebut konsumsi gula berlebih bisa mengakibatkan jerawat pada sejumlah orang. "Apalagi banyak yang tinggal di rumah, makin sering ngemil. Makan yang manis-manis, seperti es krim," sambung dia saat peluncuran serum terbaru Mooiste Skin Lab di Jakarta, Jumat, 8 Oktober 2021.

Maka itu, ia menyarankan agar konsumsi gula dan lemak berlebih untuk mereka yang mengalami masalah jerawat lebih dikontrol. Di samping, perawatan rutin agar kebersihan kulit selalu terjaga.

"Cuci muka bisa 2--3 kali sehari bagi pemilik kulit berminyak. Jangan udah numpuk, baru dibersihkan. Langsung dicuci saja kalau sudah terasa lengket dan berminyak," sambung dia.

Ia juga mengingatkan agar selalu rutin mengganti masker. Durasinya setiap 4-6 jam sekali diganti.

"Sekarang kita pakai masker dobel. Masker luarnya bisa diganti tiap hari, tetapi yang dobelnya sebaiknya 4--6 jam ganti," ia menerangkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Masalah Jerawat Meningkat

Gambar Ilustrasi Wanita Dengan Kondisi Kulit Berjerawat
Sumber: Freepik

Jennifer menyebut jumlah pasiennya yang mengalami masalah jerawat meningkat di masa pandemi. Banyak faktor yang melatarinya, termasuk kondisi lingkungan dengan kelembapan tinggi yang mendorong sekresi keringat lebih tinggi. 

"Dengan kondisi ini, aktivitas di luar ruangan juga meningkat karena kita didorong lebih aktif berolahraga," kata dia. 

Karena itu, ia pun meluncurkan rangkaian produk perawatan untuk pemilik kulit berjerawat. Rangkaiannya terdiri dari serum, krim pagi, dan krim malam. Sengaja dirancang sederhana karena melihat kebutuhan pasien yang ingin lebih simpel merawat kulit.

"Banyak pasien yang berkonsultasi secara online karena enggak bisa datang ke klinik, akhirnya dikasih resep. Berdasarkan (penggunaan) krim-krim ini, eh lumayan progress-nya. Demand-nya meningkat," ujarnya.

 

Niacinamide

Konsumsi Gula Tak Terkontrol Bisa Picu Masalah Jerawat
dr. Jennifer Patra, dokter estetika dari Jade Clinic. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Salah satu yang diluncurkan adalah Advanced Niacinamide Serum. Di dalamnya terkandung niacinamide, filtrat sekresi siput, esther retinoid, sodium hyaluronate, dan witch hazel. 

Serum itu direkomendasikan untuk pemilik kulit berminyak, berjerawat dan kulit normal. Kandungan niacinamide di dalamnya bisa membantu mengontrol kelenjar minyak. "Jadi, kulit enggak terlalu glossy," kata dia.

Penggunaannya disarankan setiap sebelum tidur setelah wajah dibersihkan, dan pagi hari sebelum pemakaian tabir surya. Bila digunakan bersama krim, akan lebih bagus lantaran lapisan sel kulit mati bisa tereksfoliasi dan kulit pun akan lebih halus.

"Di dalamnya juga ada salisilyc acid yang bisa bunuh kuman jerawat. Dosisnya sedemikian rupa sampai enggak terlalu mengelupas," ia menambahkan.

5 Tips Cegah Jerawat Saat Bermasker

Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 5 Tips Cegah Jerawat Saat Pakai Masker Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya