Timnas Indonesia Jaga Asa Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026, Erick Thohir Tetap Evaluasi

Daftar Negara, Wilayah, dan Kota Terbaik untuk Dikunjungi pada 2022 Versi Lonely Planet

Perjalanan ramah lingkungan jadi dorongan utama Lonely Planet dalam menyusun daftar tempat untuk dikunjungi pada 2022.

oleh Asnida Riani diperbarui 29 Okt 2021, 14:03 WIB

Diterbitkan 29 Okt 2021, 14:03 WIB

Kepulauan Cook. (dok. unsplash @yvettelouise)

Liputan6.com, Jakarta - Edisi ke-17 daftar Best In Travel tahunan Lonely Planet telah dirilis. Di perjalanan tahun 2022, melansir Forbes, Jumat (29/10/2021), pihaknya memberi penekanan khusus pada pengalaman perjalanan berkelanjutan.

Pihaknya "memastikan bahwa para pelancong akan berdampak positif ke mana pun mereka memilih untuk pergi." Dalam daftar tersebut, Kepulauan Cook, salah satu negara terkecil di dunia yang terletak di antara Polinesia Prancis dan Samoa Amerika, muncul sebagai negara pertama yang didambakan pelancong tahun depan.

Penerbit panduan perjalanan global ini kemudian menempatkan Norwegia, dengan pegunungan, gletser, dan fjord sebagai primadona, di tempat kedua. Posisi ketiga ditempati Mauritius, negara subtropis di Samudra Hindia, sebelah timur Madagaskar.

Wilayah ini terkenal dengan pantainya, terumbu laguna, dan interior pegunungan yang mencakup Taman Nasional Ngarai Sungai Hitam, dengan hutan hujan, air terjun, jalur pendakian, dan margasatwa seperti rubah terbang. Untuk kategori wilayah, Lonely Planet memberikan mahkota terbaiknya pada Westfjords.

Ini merupakan semenanjung indah di barat laut Islandia yang terletak di Selat Denmark, menghadap pantai timur Greenland, dan tidak tersentuh pariwisata massal. Disusul Virginia Barat, negara bagian Amerika Serikat di Pegunungan Appalachian yang ditumbuhi pepohonan, pada urutan kedua.

Kemudian, daftar tersebut mencantumkan wilayah Xingshuabanna, China, sebuah prefektur otonom di Provinsi Yunnan barat daya yang berbatasan dengan Myanmar dan Laos. Selain Cagar Biosfer UNESCO, area ini dikenal dengan kuil-kuilnya yang khas dan hutan hujan tropis.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kategori Kota

Ilustrasi Auckland, Selandia Baru. (dok. Unsplash.com @calderwood)

Pada kategori kota, Auckland, Selandia Baru keluar sebagai pemenang. Pesonanya meliputi Sky Tower yang ikonis, dua pelabuhan besar, taman, dan kebun. Kota ini diakui karena "pemandangan budayanya yang berkembang, yang mana sorotannya fokus pada kreativitas lokal."

"Ketidakhadiran jelas membuat hati semakin dekat,” tulis New Zealand Herald. "Hampir 600 hari setelah Selandia Baru menutup perbatasannya untuk turis internasional, kota ini diperjuangkan sebagai tujuan utama perjalanan pascapandemi. Ruang luar, berbagai kegiatan, dan respons COVID-19 telah memberikan mercusuar harapan bagi wisatawan yang merencanakan kembalinya perjalanan internasional."

Taipei, Taiwan, sebuah kota metropolis modern dengan jalur kolonial Jepang, jalan perbelanjaan yang sibuk, dan bangunan kontemporer, menduduki peringkat kota terbaik kedua. Kota ini juga tentang pemandangan jajanan kaki lima yang semarak dan banyak pasar malam.

Freiburg, kota universitas di Jerman, jadi nama berikutnya. Kota diklaim paling berkelanjutan di negara itu terkenal dengan iklimnya yang sedang dan kota tua abad pertengahan yang direkonstruksi, sungai kecil yang indah, dan bukit hiking.

Dipilih karena aktualitas, pengalaman unik, faktor "wow," dan komitmen terhadap praktik pariwisata berkelanjutan, daftar Best In Travel tahunan Lonely Planet didasarkan pada masukan dari jaringan luas kontributor di seluruh dunia. Itu kemudian diringkas panel ahli perjalanan ke 10 negara, 10 wilayah dan 10 kota.

"Daftar tersebut merayakan dunia dalam semua variasinya yang memikat," kata Tom Hall, Wakil Presiden Pengalaman Lonely Planet. "Dari laguna dan hutan Kepulauan Cook, hingga air terjun dan pegunungan Westfjords Islandia, melalui kelezatan alam dan perkotaan Auckland."