Langkah-Langkah Perawatan Saat Kulit Anak Terbakar Matahari

Beberapa langkah berikut yang dapat dilakukan orangtua ketika anak mengalami sunburn atau kulit terbakar matahari.

oleh Putu Elmira diperbarui 24 Jan 2022, 07:01 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2022, 07:01 WIB
Ilustrasi anak
Ilustrasi anak. (Photo by Caleb Woods on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kulit anak dapat terbakar ketika beraktivitas terlalu lama di bawah paparan sinar matahari. Kondisi yang dikenal dengan sunburn tersebut dapat diatasi dengan beberapa langkah.

"Kita berikan anak minum sebanyak-banyaknya, kemudian mandikan dengan air dingin," kata Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Grace N. S. Wardhana, SpKK, FINSDV, FAADV dalam peluncuran virtual Momami Sun Range, baru-baru ini.

dr. Grace juga menyarankan orangtua untuk mengompres anak dengan sesuatu yang dingin. Jika tidak ada, orangtua dapat membeli air mineral botolan yang sangat dingin kemudian ditempelkan ke kulit anak sesering mungkin.

"Bisa juga menggunakan bahan-bahan yang soothing agents, seperti aloe vera dan sebagainya. Kalau sangat gatal kita berikan anti histamines," lanjut dr. Grace.

Namun jika anak mengalami demam atau pusing, orangtua dapat memberikan paracetamol atau ibuprofen. "Kalau sampai merah banget (kulit anak), sementara diberikan krim Hydrocortisone," tambahnya.

Lantas, kapan seharusnya membawa anak ke dokter akibat kulit terbakar sinar matahari? "Lihat sunburn-nya luas atau tidak, kalau luas harus bawa," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bentuk Kebiasaan Anak

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi bayi. (dok. Unsplash.com/@lingchor)

"Kalau sampai banyak banget, bawa juga atau muka bengkak sampai merah sampai demam, sampai pusing atau mau pingsan dan ada tanda-tanda dehidrasi sebaiknya dibawa ke dokter," ungkap dr. Grace.

dr. Grace juga menyampaikan seorang ibu berperan penting untuk membentuk kebiasaan anak saat beraktivitas di luar ruangan dan bagaimana anak menggunakan sunscreen. "Karena kalau kita ajarkan dari kecil untuk merawat kulitnya pakai moisturizer dan sunscreen, dari bayi dan anak-anak akan jadi terbiasa dari kecil," tambahnya.

"Beda ketika baru diajarkan sudah besar seperti SMP atau SMA, biasanya malas, ribet, lengket, dan enggak mau repot. Memang lebih baik latih dari mereka kecil jadi mereka terbiasa pakai moisturizer atau sunscreen sejak kecil, bukan jadi beban untuk pakai sunscreen," jelas dr. Grace.

 

Pentingnya Pakai Sunscreen

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi bayi. (dok. Unsplash.com/Alex Pasarelu/@bellefoto)

dr. Grace menyebut efek penggunaan sunscreen sangat enting untuk mencegah sunburn hingga 92 persen dan pencegahan kondisi lainnya. "Mencegah skin cancer hingga 89 persen, bisa mencegah premature aging hingga 50 persen," jelasnya.

Ia melanjutkan, kulit anak-anak baru 100 persen sempurna di usia dua tahun. Pada enam bulan pertama, kadar lapisan kulit anak dan bayi sangat tipis terutama lapisan kulit atas atau Stratum korneum.

"Lapisan kulit sangat tipis sehingga daya perlindungan terhadap matahari atau bahan-bahan kimia, seperti sabun, minyak olesan, lotion sangat rentan alergi dan iritasi," ungkapnya.

dr. Grace menyebutkan ada pigmen yang membuat kulit agak kecokelatan atau disebut pigmen melanin. Pigmen tersebut memiliki banyak fungsi, termasuk menyerap matahari agar tidak merusak sel-sel yang ada di bawahnya,

"Kalau pada bayi dan anak-anak jumlah melanin masih sedikit jadi daya lindungnya tentu semakin sedikit. Alasan ketiga, karena luas permukaan tubuh bayi dan anak ini yang terpajan matahari lebih banyak dibanding luas tubuh orang dewasa yang terpajan matahari," terang dr. Grace.

Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja

Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Tak Perlu ke Mal, Anak Lebih Baik di Rumah Saja. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya