Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle dan Pangeran Harry sudah hampir dua tahun tinggal di Amerika Serikat (AS). Selama itu, mereka belum pernah membawa kedua anak mereka kembali ke Inggris, mengunjungi nenek buyutnya, Ratu Elizabeth II. Walau mengatakan Inggris masih tetap menjadi rumahnya, Harry menganggap negara itu masih berbahaya bagi Archie dan Lilibeth.
Hal tersebut diungkapkan oleh tim kuasa hukum Harry dan Meghan. "Inggris akan selalu menjadi rumah Pangeran Harry dan negara yang dia inginkan agar istri dan anak-anaknya aman. Tetapi dengan kurangnya perlindungan polisi, ada risiko pribadi yang terlalu besar," kata mereka, dikutip dari The Sun, Senin, 17 Januari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Mereka menambahkan, Harry mewarisi risiko keamanan saat lahir selama hidupnya. Dia tetap berada di urutan keenam takhta Kerajaan Inggris, menjalani dua tur tugas tempur di Afghanistan, dan dalam beberapa tahun terakhir keluarganya telah menjadi sasaran neo-Nazi dan ancaman ekstremis yang terdokumentasi dengan baik.
"Sementara perannya dalam institusi telah berubah, profilnya sebagai anggota keluarga kerajaan tidak berubah. Tidak pula ancaman bagi dia dan keluarganya," lanjutnya. Duke dan Duchess of Sussex dikabarkan telah menyewa perlindungan swasta, tapi keamanan itu tidak dapat meniru perlindungan polisi yang diperlukan saat berada di Inggris.
Dengan tidak adanya perlindungan seperti itu, Pangeran Harry dan keluarganya tidak dapat kembali ke rumah mereka. Faktor keamanan jadi alasan utama Harry belum mau membawa anak-anaknya mengunjungi Inggris.
Duke telah meluncurkan tindakan hukum terhadap pemerintah atas keputusan untuk mengambil pengawalnya setelah mundur dari tugas kerajaan dua tahun lalu. Sebelumnya, Harry dan Meghan telah meminta keamanan sepanjang hari, semuanya adalah orang Inggris, ketika mereka pertama kali ingin pindah ke luar negeri.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dilindungi Secara Internasional
Dalam sebuah pernyataan luar biasa yang mengumumkan bahwa mereka akan keluar dari keluarga kerajaan dan pindah ke Kanada, pasangan itu mengatakan mereka mengharapkan pembayar pajak untuk terus mendanai petugas perlindungan kerajaan mereka sebagai "orang yang dilindungi secara internasional".
Harry terakhir berkunjung ke Inggris pada Juli 2021. Saat itu, ia menghadiri peresmian patung ibunya, Putri Diana di Istana Kensington bersama kakaknya, Pangeram William.
Acara pembukaan patung ini dihadiri hanya segelintir tamu undangan, tidak termasuk Kate Middleton dan Ratu Elizabeth II yang sedang menjalankan tugas resmi di Skotlandia. Pangeran Charles pun tidak terlihat hadir. Harry juga tidak mengajak Archie dan Meghan yang baru saa melahirkan Lilibeth.
Advertisement
Menjual Rumah
Beberapa hari lalu, Meghan dan Harry dikabarkan berencana untuk menjual rumah mereka di Santa Barbara, California. Rumah megah itu kemungkinan dijual senilai 11 juta pound sterling atau sekitar Rp212 miliar.
Kabar ini cukup mengejutkan karena keduanya baru menempati rumah di lingkungan eksklusif di Montecito itu selama 18 bulan. Mereka dikabarkan tidak menyukai lokasinya dan mengharapkan rumah yang lebih sederhana.
Mengutip Daily Mail, sebuah sumber dari orang dalam mengklaim bahwa pasangan itu sedang mencari tempat lain untuk membesarkan anak-anak mereka, Archie yang berusia dua tahun dan Lilibet yang berusia enam bulan. Rumor ini mulai menyebar setelah Meghan dan Harry menghabiskan Natal pertama sebagai sebuah keluarga utuh dengan kedua anak mereka di mansion yang luas itu.
Seorang narasumber mengatakan, harga tersebut tidak masuk di pasaran karena semua orang tahu siapa mereka. Rumah Meghan dan Harry diyakini hanya bisa dibeli oleh orang-orang kelas atas yang memiliki banyak uang dan merupakan pembeli yang serius.
Geger Wawancara Meghan Markle dan Pangeran Harry
Advertisement