6 Fakta Menarik Rembang, Ada Tiongkok Kecil dan Makam RA Kartini

Saat berkunjung ke Rembang, jangan lewatkanuntuk mampir ke peristirahatan terakhir RA Kartini di Desa Bulu, Kecamatan Bulu.

oleh Henry diperbarui 26 Jan 2022, 08:31 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2022, 08:30 WIB
Kementerian PUPR memulai penataan kawasan budaya Lasem di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. (Dok Kementerian PUPR )
Kementerian PUPR memulai penataan kawasan budaya Lasem di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. (Dok Kementerian PUPR )

Liputan6.com, Jakarta - Rembang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, yang beribu kota di Rembang. Kabupaten ini berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.

Makam pahlawan pergerakan emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini, terdapat di Kabupaten Rembang, tepatnya di Desa Bulu yang masuk ke jalur Rembang-Blora (Mantingan). Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak dan Gunung Gembes.

Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem yang meletus sekitar 1992. Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering. Untuk pengairan, Kabupaten Rembang memiliki 44 danau dan 31 sungai dengan Kali Lasem sebagai sungai terbesar dan bermuara ke Laut Jawa.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Rembang. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Rembang yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Julukan Rembang

Kabupaten Rembang punya beberapa julukan, di antaranya Cola-nya Jawa (The Cola of Java). Julukan itu diberikan karena di Rembang terdapat buah kawista yang melimpah. Buah itu memiliki rasa mirip minuman soda.

Julukan lainnya adalah Little Tiongkok (Tiongkok Kecil) karena terdapat daerah Lasem yang merupakan pecinannya Kabupaten Rembang. Rembang juga dijuluki Kota Garam mengingat mayoritas mata pencaharian warga lokal adalah petani garam.

2. Makam Ibu Kartini

Raden Ajeng atau RA Kartini atau lebih dikenal dengan Ibu Kartini berasal dari Jepara, tapi beliau dimakamkan di Rembang. Kartini meninggal dunia di usia 25 tahun.

Saat berkunjung ke Kota Garam ini, jangan terlewat untuk mampir ke peristirahatan terakhir RA Kartini di Desa Bulu, Kecamatan Bulu. Anda juga bisa berkunjung ke Museum Kamar Pengabdian RA Kartini di Desa Kutoharjo, Kecamatan Rembang, yang hanyak berjarak 300 meter dari pusat kota. Di sana tersimpan peninggalan perjuangan emansipasi yang dilakukan Kartini berupa tulisan-tulisan aslinya serta berbagai koleksi lainnya.

3. Tiongkok Kecil

Rumah Oei di Jalan Jatirogo 10, Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)
Rumah Oei di Jalan Jatirogo 10, Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang (Foto: Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

Kawasan pecinan Lasem menyimpan kenangan kejayaan warga etnis Tionghoa yang tinggal di kawasan ini. Sebagian besar dari mereka dulunya berprofesi sebagai pengusaha batik Lasem yang terkenal itu, khususnya di desa Desa Karangturi dan Desa Babagan. Kini, sudut kota ini bisa dinikmati sebagai salah satu wilayah kota tua yang sarat dengan nilai sejarah. Anda juga bisa menyambangi beberapa klenteng megah di sana.

Di Lasem juga terdapat perkampungan berisi rumah-rumah kuno berbentuk unik, seperti di Desa Karangturi dan Desa Soditan. Terdapat pula tiga kelenteng megah yang sudah lama berdiri. Ada juga puluhan pondok pesantren tua yang di antaranya memiliki bangunan berarsitektur khas Tiongkok, seperti Pondok Pesantren Al-Hidayat Asy-Syakiriyyah di Soditan dan Pondok Pesantren Kauman di Karangturi.

4. Hutan Mangrove Pasarbanggi

Keelokan pesisir utara Rembang tak cuma berupa pantai aja. Ada pula tempat wisata hutan mangrove yang berperan penting untuk mencegah abrasi pantai di desa Pasarbanggi, Kecamatan Rembang. Jaraknya yang dekat dengan pusat kota menjadikan tempat ini salah satu objek wisata favorit di Kota Garam.

Dari atas jalur papan kayu bercat merah, kamu bisa berjalan-jalan sembari menikmati rindangnya hutan mangrove. Hutan mangrove di Pasarbanggi yang lebat dan sebagian besar tumbuh di atas perairan tentu tak akan bisa ditempuh tanpa titian. Inilah fungsi Jembatan Merah yang membentang membelah kawasan konservasi tersebut.

Jembatan ini pula yang begitu khas dan menjadi daya tarik di sana.Merahnya jembatan di tengah hijaunya dedaunan mangrove yang membentuk lorong memanjang tentu menjadi paduan yang instagenik untuk latar berfoto.

5. Kuliner khas Rembang

Melegenda, Kuliner Lontong Tuyuhan Khas Rembang
Lontong Tuyuhan Khas Rembang. (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Ada berbagai kuliner khas Rembang, salah satunya Sayur Merica, yaitu supyang berbahan dasar ikan tuna dan bercita rasa pedas dari cabai rawit dan lada putih yang digunakan sebagai bumbu. Ada Sate Sarepeh yaitu satai ayam kampung yang bumbunya terdiri dari cabai merah, gula merah, santan, dan garam.

Ada juga Lontong Tuyuhan, lontong dengan opor ayam kampung pedas khas Desa Tuyuhan, Kecamatan Pancur. Kuliner khas lainnya adalah Mangut, Pindang Tempe, Petis Bumbon, Terasi Petis Bonang, Jenang Waluh, Gula Semut, Es Legen, Sirup Kawis, Kacang Pres dan masih banyak lagi.

6. Gunung Lasem

Rembang punya banyak destinasi wisata menarik, termasuk sejumlah pantai dan gunung. Salah satu yang banyak dikenal adalah Gunung Lasem yang dianggap seru buat dijelajahi para pendaki, termasuk kamu yang masih pemula.

Gunung dengan ketinggian sekitar 806 meter dari permukaan laut itu biasa dijadikan tempat pendakian favorit bagi pendaki lokal maupun anggota gerakan Pramuka. Untuk mendaki sampai ke puncak Argopuro, setidaknya dibutuhkan waktu dua jam. Di puncaknya, Anda bisa memandang panorama Rembang dari ketinggian.

Lokasi wisata religi di Indonesia

Infografis lokasi wisata religi di Indonesia
Infografis lokasi wisata religi di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya