Liputan6.com, Jakarta - Kasus kekerasan terhadap perempuan kembali terjadi. Kali ini dialami mantan vokalis Amigdala Aya Canina yang mengaku mendapat kekerasan mental dan fisik selama 3,5 tahun dari mantan pacarnya.
"Saya keluar dari Amigdala karena saya mengalami kekerasan dalam pacaran selama rentang waktu 3,5 tahun itu. Dan itu sangat memengaruhi mental saya," tulis Aya Canina dalam spill tea di akun Instagramnya, Rabu, 9 Februari 2022.
Advertisement
Baca Juga
Aya bergabung dengan Amigdala pada 2016 dan memutuskan keluar pada Agustus 2020. "Tidak. Saya tidak akan keluar dari situ, dari Amigdala, nama yang saya buat sendiri, jika tidak ada sesuatu yang menghancurkan saya," lanjut pencipta lagu Kukira Kau Rumah itu.
Saat itu, Aya berpacaran dengan vokalis sekaligus lead gitar, orang yang selalu bernyanyi bersama Aya. Tindak kekerasan yang dialami perempuan asal Bandung itu diklaim juga diketahui oleh dua personel Amigdala lainnya, yakni drummer dan bassist.Â
Aya merasa tak didukung penuh setelah membeberkan pengakuannya. Menurut Aya, pemain drum itu pernah mengatakan akan membantunya bila ia membutuhkannya. Namun, ucapan itu dirasanya hanya di mulut.
Ia tak pernah menghubungi Aya untuk sekadar memastikan apakah ia masih menerima ancaman kekerasan dari mantannya. "Tidak. Tidak pernah. Sampai detik ini," ucapnya.
Sementara, bassist yang juga mengetahui tindak kekerasan itu berkomentar, "Ini bukan soal kalian berdua aja. Ada band di sini. Berdamai aja."
Karena itu, ia merasa mereka hanya mementingkan keberlangsungan proyek band. Aksi diam dua personel band lainnya itu dianggapnya turut melanggengkan tindak kekerasan.Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Ada Permintaan Maaf
Â
Sebelum membagikan pengalaman pribadinya, Aya menyebut mantan pacarnya telah meminta maaf. Si mantan pacar bahkan sudah tidak lagi bergabung di dalam band itu.
Sementara, dua orang lain yang disebutkan di atas sudah dua tahun tidak menghubunginya. Itulah yang disesalkan Aya saat ini.Â
Ia mengaku saat ini belum siap mental untuk menceritakan kronologi kekerasan yang dialaminya. Saat ini, ia fokus dengan pekerjaannya sebagai copywriter lepas di POT Branding House pada Juni 2021.
Ia kemudian bergabung dengan Womenism Indonesia, organisasi yang bergerak pada pengakuan hak-hak perempuan di segala bidang. Terkait dengan kekerasan dari mantan pacarnya, ia sempat menulis tentang "Pacaran Toksik: Ada yang Hilang dan Kita Tidak Tahu Itu Apa" di sebuah media.
Â
Advertisement
Tanggapan Amigdala
Pada Kamis, 10 Februari 2022, Amigdala menanggapi tentang kasus kekerasan seksual yang dialami Aya Canina. Ada tiga poin yang dinyatakan Amigdala.
Pertama, Amigdala berkomitmen akan memenuhi tuntutan yang diberikan penyintas kepadanya. Kedua, Amigdala berkomitmen untuk berpihak secara penuh kepada penyintas termasuk memberikan ruang aman yang bebas dari segala bentuk kekerasan seksual. Ketiga, Amigdala mendukung penuh pilihan penyintas untuk mendapatkan keadilan dan pemulihan.
"Kami juga ingin menambahkan bahwa sejak Juli 2021, IE (nama pelaku) sudah tidak lagi menjadi bagian dari Amigdala. Namun, kami menyadari dan mengakui bahwa kekerasan seksual yang dialami Aya Canina terjadi ketika IE masih menjadi bagian dari Amigdala," tulis pihak Amidala yang ditandatangani oleh Junet, Iqbal, Ranji, dan Den Io. Posisi vokalis pun kini sudah diisi oleh Desi Kinanthi.
Atas pernyataan Amigdala, Aya menanggapinya dengan menyatakan menginginkan pernyataan atas nama perwakilan, tetapi dari masing-masing orang yang disebutnya sebagai kawan. "Saya tidak ingin perwakilan. Saya ingin ketulusan," tulis Aya di IG Storynya.
Infografis Bentuk-Bentuk Kekerasan Seksual
Advertisement