Jelajah Ekowisata Mangrove dan Main Kano di Desa Wisata Sungai Kupah

Desa Wisata Sungai Kupah memiliki kekayaan alam yang wajib untuk ditelusuri.

oleh Putu Elmira diperbarui 11 Mar 2022, 07:01 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2022, 07:01 WIB
Desa Wisata Sungai Kupah
Desa Wisata Sungai Kupah (Tangkapan Layar Instagram/anugerahdesawisataindonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan alam Pulau Kalimantan tak lagi terbantahkan. Salah satunya ada di Desa Wisata Sungai Kupah yang belokasi di Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Dikutip dari Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf, Kamis, 10 Maret 2022, desa wisata ini adalah desa pesisir dan penghujung hulunya adalah Sungai Kapuas. Desa ini memiliki beragam potensi wisata.

Sebut saja ekowisata mangrove, yakni Ekowisata Telok Berdiri Desa Sungai Kupah. Destinasi ini bisa jadi tempat wisata yang dapat pula menjadi tujuan studi pelajar mengenal langsung ekosistem mangrove.

Lewat aktivitas ini, dapat menimbulkan kesadaran bagi wisatawan dan pelajar untuk mengelola dan melestarikan lahan mangrove yang ada. Di kawasan ini dibangun track mangrove yang menjadi awal mula pengembangan ekowisata.

Wisatawan hanya perlu membayar Rp5 ribu untuk menjelajah kawasan mangrove di desa ini. Atraksi wisata yang bisa dilakukan selain menyusuri hutan mangrove, juga menikmati matahari terbenam, pondok wisata, dan berfoto di gazebo.

Masih berkaitan dengan mangrove, wisatawan juga bisa ikut penanaman mangrove digital. Ada dua mekanisme yang dapat dipilih, yakni online dan offline.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penanaman Mangrove

Desa Wisata Sungai Kupah
Desa Wisata Sungai Kupah (Tangkapan Layar Instagram/anugerahdesawisataindonesia)

Untuk online, wisatawan dapat meminta menanamkan pohon melalui media sosial, seperti Instagram, Facebook atau WhatsApp dan pengelola akan menanamkannya. Nantinya, pengelola akan memberikan kode sertifikat, kode koordinat, di e-sertifikat online.

Setelah pengiriman E-sertifikat, pemilik pohon dapat memantau pohonnya sebulan sekali melaui aplikasi. Sedangkan untuk mekanisme secara offline, wisatawan langsung menanam dan menentukan di mana pohonya ingin ditanam dan setelahnya proses sama seperti metode online.

Langkah-langkah penanaman, mulai dari registrasi, pemilihan bibit, menentukan tempat penanaman, proses penanaman, dan pemasangan titik koordinat. Selanjutnya, wisatawan dapat berfoto dengan pohon untuk foto piagam, kemudian pengelola memasukkan titik koordinat ke dalam aplikasi dan membuat E-sertifikat online, terakhir, pengelola mengirimkan link aplikasi pohon dan E-sertifikat online.

Main Kano

Desa Wisata Sungai Kupah
Desa Wisata Sungai Kupah (Tangkapan Layar Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf/Desa Wisata Sungai Kupah)

Wisata lainnya di Desa Wisata Sungai Kupah adalah susur sungai. Wisatawan dapat melihat langsung monyet langka yang hampir punah, yakni monyet bekantan. Wisatawan juga dapat melihat burung raja udang, burung elang, monyet ekor panjang, hingga lutung.

Untuk ikut atraksi susur sungai ini, wisatawan hanya dikenakan biaya Rp50 ribu per orang. Mereka juga mendapatkan fasilitas kapal wisata, air kelapa muda, dan snack pisang dan waktu susur sungai tersebut selama empat jam.

Wisatawan juga bisa menyewa sampan dengan harga Rp25 ribu per sampan untuk memancing. Keseruan lain adalah bermain kano di ekowisata Mangrove Telok Berdiri sembari menikmati sunset. Untuk bermain kano, dikenakan tarif mulai Rp20 ribu.

Kampung Nelayan

Desa Wisata Sungai Kupah
Desa Wisata Sungai Kupah (Tangkapan Layar Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf/Desa Wisata Sungai Kupah)

Wisatawan juga bisa singgah ke Kampung Nelayan dan menikmati nuansa kampung yang asri dan melihat keseharian warga. Di sini, wisatawan juga bisa melihat pembuatan lidi penyapu, dan berfoto dekat rumah penduduk yang sudah diwarna-warni.

Pengunjung juga bisa melihat langsung proses pembuatan sampan. Kunjungan ini dikenakan biaya hanya Rp5 ribu.

Desa wisata ini juga memiliki kreasi anyaman yang terbuat dari daun pandan. Tak ketinggalan, wisatawan dapat mencicipi pisang legend, camilan khas Sungai Kupah.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya