6 Fakta Menarik Bombana, Punya Desa Wisata yang Dijuluki Negeri di Awan

Desa Wisata Tangkeno menjadi ikon wisata Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

oleh Henry diperbarui 25 Mar 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 08:30 WIB
PHOTO: Serunya Menjelajah Savana Bombana di Indonesia Offroad Expedition (IOX) Celebes 2017
Peserta overland beristirahat di base camp pada hari kedua Indonesia Offroad Expedition (IOX) Celebes 2017, Sulawesi Tenggara, Minggu (8/10). Sebelumnya mereka bermalam di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. (Liputan6.com/Pool/Ridhwan Siregar)

Liputan6.com, Jakarta - Kabupaten Bombana adalah salah satu Daerah Tingkat II yang berada di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan ibu kota Rumbia. Kabupaten Bombana dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 29 tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Buton.

Jumlah penduduk pada 2005 adalah 110.029 jiwa. Kabupaten Bombana terletak di jazirah tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan.

Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Bombana. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Bombana yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Suku Moronene

Suku Moronene adalah penduduk asli Kabupaten Bombana. Suku Moronene adalah salah satu dari empat suku besar di Sulawesi Tenggara bersama dengan suku Tolaki, Buton, dan Muna.

Secara etimologi, istilah "Moronene" berasal dari gabungan dua kata dalam bahasa Moronene yakni "moro" dan "nene" yang memiliki arti "serupa" (kaitannya dengan Morotai) dan "resam" (sejenis tumbuhan paku yang biasanya hidup mengelompok; Gleichenia linearis), hal ini merujuk kepada wilayah kawasan kediaman dimana kelompok masyarakat suku Moronene berasal. Kawasan tersebut banyak ditumbuhi resam.

Resam biasanya hidup subur di daerah lembah atau pinggiran sungai yang mengandung banyak air. Sebagai petani, peramu, dan pemburu, masyarakat suku Moronene memang sejatinya hidup di kawasan sumber air. Kulit batang resam bisa dijadikan tali, sedangkan daunnya dapat digunakan untuk membungkus makanan contohnya yakni dapat dijadikan sebagai pembungkus kue lemper.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Tari Lumense

Tari Lumense, tarian khas Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara
Tari Lumense, tarian khas Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. foto: Instagram @ulilqm_94

Tari Lumense atau Tarian Lumense adalah tarian yang berasal dari Tokotu'a (Kabaena), Kabupaten Bombana. Kata lumense sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yakni lume yang berarti terbang dan mense yang berarti tinggi.

Jadi, lumense bisa diartikan terbang tinggi. Sekarang ini, tarian tradisional Suku Moronene ini selalu dipertunjukkan di acara-acara adat dan juga ditampilkan dalam acara penyambutan tamu-tamu kehormatan yang datang di Bombana.


3. Pulau Motaha

Pulau Motaha di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara
Pulau Motaha di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. foto: Instagram @eksotiskabaena

Pulau Motaha menyajikan pemandangan yang mengagumkan dan masih terjaga keasriannya. Di tengah pulau ini Anda bisa menemukan danau yang dinamakan dengan Danau Penyu, membuat pulau Motaha semakin indah dan wajib untuk dikunjungi.

Danau penyu ini berukuran kecil dan dikelilingi dengan batu karang. Suasana asri dan tenang akan didapatkan ketika mengunjungi pulau ini. Di danau ini Anda juga bisa melihat beberapa penyu yang tinggal di sana. Pepohonan sekelilingnya yang rindang semakin membuat Anda betah berlama-lama di pulau ini.


4. Hutan Bakau Pulau Kabaena

Ilustrasi Hutan Bakau
Ilustrasi hutan bakau. (dok. Unsplash.com/Maxwell Ridgeway/@maxwellridgeway)

Bagi yang menyukai kegiatan berpetualang dan berdekatan dengan alam, maka Hutan Bakau di Pulau Kabaena ini sangat cocok untuk dikunjungi. Tak hanya untuk bersantai di kawasan bakau luas ini kita juga bisa menikmati pemandangan yang menakjubkkan.

Saat musim liburan hutan bakau ini akan banyak dikunjungi oleh wisatawan. Dan atraksi yang selalu dinanti adalah melihat matahari tenggelam dengan hembusan angin yang tenang.


5. Kuliner khas Bombana

Lapa-lapa, Si Gurih Makanan Khas Lebaran Suku Bugis
Hampir selalu ada lapa-lapa di meja makan warga Makassar, Sulawesi Selatan setiap Hari Raya Lebaran tiba. (Eka Hakim/Liputan6.com)

Bombana memiliki ragam kuliner khas yang menggugah selera. Salah satunya adalah Kasoami yang bahan dasarnya adalah ubi atau singkong yang secara khusus didapatkan dari Wakatobi. Ubi atau singkong tersebut tidak sama dengan yang dijual di pasaran.

Memiliki cita rasa yang khas, Kasoami bisa disantap dengan ikan asin, ikan bakar, dan sayur bening. Ada pula Sinonggi merupakan makanan khas suku Tolaki yang banyak mendiami sebagian besar wilayah Sulawesi Tenggara. Bahan dasarnya berasal dari sari pati sagu.

Suku ini memiliki tradisi khusus menyantap sinonggi bersama-sama yang disebut mosonggi. Makanan ini juga dijadikan sebagai pengganti nasi. Kuliner khas lainnya dari Bombana adalah Sate Gogos Pokea, Dompo Pisang, Terasi Bola, Kabuto, Lapa-Lapa, dan masih banyak lagi.


6. Desa Wisata Tangkeno

Desa Wisata Tangkeno di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara
Desa Wisata Tangkeno di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. foto: Instagram @ramadanty.fitri

Rasanya tidak lengkap mengunjungi Bombana jika tidak mengunjungi destinasi satu ini. Ada banyak hal yang bisa dieksplor. Desa wisata ini memiliki wisata budaya yang sangat menarik untuk ditelisik lebih dalam. Bukan hanya itu pemandangan dan kekayaan alam yang dimiliki juga akan sanggup membuat Anda terpana sekaligus terpesona.

Desa ini berada di kaki Gunung Sabampolul. Berada di ketinggian 700 mdpl membuat desa ini mendapat julukan ‘Negeri di Awan’, karena setiap pagi hari gumpalan awan selalu menghampiri Desa Wisata Tangkeno.

Di Desa Wisata Tangkeno, Anda anda bisa menemui benteng-benteng tua yang tersebar dan menjadi peninggalan yang menarik untuk dilihat. Selain itu, pantai bersih lengkap dengan pasir putihnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran karena kekayaan inilah yang membuatnya dijadikan sebagai ikon wisata Kabupaten Bombana.


4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya