Liputan6.com, Kendari - Hujan deras sejak Kamis (10/2/2022) hingga Jumat (11/02/2022) mengguyur wilayah Pulau Kabaena dan memicu longsor. Akibatnya, sebuah jembatan di jalan poros Desa Langkema, Kecamatan Kabena Selatan Kabupaten Bombana patah dan ambruk.
Kondisi ini, menyebabkan putusnya akses jalan antara Kecamatan Kabaena dan Kabaena Selatan. Sejak pukul 10.30 Wita hingga pukul 15.30 Wita, jalan belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Awalnya, longsor hanya terjadi pada badan jalan, Kamis (10/2/2022). Kemudian, longsor berlanjut hingga ke bagian jembatan, yang menyebabkan patah dan merosot ke dalam aliran kali.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Abdul Jabar, seorang warga Desa Langkema, Kabupaten Bombana, mengatakan, jalur tersebut merupakan jalan satu-satunya yang menghubungkan dua kecamatan. Warga bisa menggunakan jalan lain, namun harus melalui setapak menembus hutan.
"Kalau pakai motor agak sulit, harus jalan kaki," ujar Abdul Jabar.
Dia mengatakan, karena kondisi ini, kegiatan ekonomi dan sosial warga Kecamatan Kabaena Selatan kabupaten Bombana, terputus sejak pagi.
Padahal, jalur ini setiap hari dilalui orang yang hendak menuju ke tempat kerja. Pihaknya berharap, bantuan segera datang dan jembatan bisa diperbarui sehingga warga bisa kembali beraktivitas dengan normal.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jembatan Darurat Batang Kelapa
Pascalongsor, warga Kabena dan Kabaena Selatan, membangun jembatan darurat. Jembatan ini, dibangun dari beberapa batang pohon kelapa.
Camat Kabaena, Agus Salam mengatakan, jalur jalan aspal yang longsor, sudah beberapa kali diperbaiki. Namun, jembatan yang ada sudah puluhan tahun tidak diperbaiki.
"Jadi, ketika datang hujan deras selama dua hari, langsung ambruk," ujar Agus Salam.
Menurutnya, Pemda sudah berupaya berkoordinasi dan memberikan bantuan. Namun, rute kapal laut yang menghubungkan Kecamatan Kabaena dan Ibu Kota Bombana, tidak reguler setiap hari.
"Saat ini, warga membangun jembatan darurat, berharap bisa membantu sementara aktivitas warga," ujar Agus Salam.
Diketahui, ratusan orang petani dan pedagang di wilayah Kabena dan Kabaena Selatan, melewati jalan ini setiap hari. Bahkan, para pekerja tambang yang beroperasi di wilayah kabaena, menggunakan jalur ini menuju ke sejumlah lokasi pertambangan. Â
Advertisement