6 Fakta Menarik Maluku Tenggara, Punya Desa Wisata dengan Atraksi Pengamatan Burung Kelas Dunia

Kabupaten Maluku Tenggara memiliki banyak destinasi wisata menarik, baik alam maupun budaya.

oleh Henry diperbarui 21 Apr 2022, 08:30 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2022, 08:30 WIB
Pulau Karodi
Pulau Karodi, Desa Wisata Soinrat. (Tangkapan Layar Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf/Desa Wisata Soinrat)

Liputan6.com, Jakarta - Maluku Tenggara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang beribu kota di Langgur. Pada awalnya, ibu kota berada di Kota Tual, tetapi setelah resmi menjadi daerah otonom, ibu kota kabupaten pun dipindahkan ke Langgur yang terletak di Kecamatan Kei Kecil.

Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Banda di Utara dan Timur, Laut Arafura di Barat dan Samudera Hindia dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar di Selatan. Suku bangsa di kabupaten ini antara lain Kei, Tanimbar, Tionghoa, Bugis, Flobamora, Ambon, Papua, Minahasa, dan lain-lain.

Kabupaten Maluku Tenggara terdiri atas 11 kecamatan, 1 kelurahan, dan 192 desa dengan luas wilayah 1.031,81 km persegi dan jumlah penduduk 125.704 jiwa (2017). Tentu bukan itu saja hal-hal menarik dari Maluku Tenggara. Berikut enam fakta menarik seputar Kabupaten Maluku Tenggara yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Festival Pesona Meti Kei

Festival Pesona Meti Kei merupakan festival yang terinspirasi dari tradisi Meti. Itu adalah sebutan warga di Indonesia Timur untuk fenomena alam ketika air laut surut sangat jauh di pesisir pantai pada periode tertentu di setiap tahun. Ketika peristiwa itu terjadi, masyarakat di Maluku Tenggara berbondong-bondong memenuhi pantai yang sedang surut untuk menangkap ikan.

Event ini biasanya digelar di bulan September atau Oktober. Festival Pesona Meti Kei merupakan event tahunan yang diselenggarakan masyarakat Kepulauan Kei sejak 2016. Kegiatan ini pun kini masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2021, sebuah program dari Kemenparekraf untuk menggerakkan roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di bidang event.

"Apresiasi sebesar-besarnya saya sampaikan kepada penyelenggara kegiatan khususnya pemerintah kabupaten Maluku Tenggara, serta dukungan dari pemerintah provinsi Maluku pada festival Pesona Meti Kei," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam talkshow Harmoni Festival Pesona Meti Kei 2021, belum lama ini.

Dalam event ini, berbagai kegiatan yang melibatkan atraksi bahari, karnaval budaya hingga berbagai lomba diharapkan mampu bisa menarik dan mendatangkan wisatawan. Traveler juga bisa menyaksikannya lewat YouTube resmi Maluku Tenggara, Visit Kei.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2. Gelang Akar Bahar

Gelang Akar Bahar
Gelang Akar Bahar. foto: Instagram @akarbahar.tjapabahmawan

Gelang akar bahan umumnya berwarna hitam pekat dan mengkilap. Gelang unik ini terbuat dari akar pohon Keswari yang banyak tumbuh di wilayah Maluku Tenggara. Akar pohon tersebut akan mengeras dan membentuk lingkaran berukuran pas dengan pergelangan tangan orang dewasa

Ukuran diameter dari gelang ini juga cukup besar. Di bagian tengah gelang, sering ditambahkan mutiara imitasi agar terlihat semakin indah saat dipakai. Dipercaya oleh masyarakat setempat, gelang ini dapat menjadi penolak bala. Gelang ini juga dapat disebut sebagai gelang pembawa keberuntungan.

Kepercayaan ini masih diyakini oleh banyakwarga Maluku Tenggara, karena lekat dengan tradisi nenek moyang. Gelang dengan bentuk unik ini dapat Anda beli dengan harga mulai dari Rp20 ribu sampai Rp50 ribu, tergantung ukiran yang terdapat pada gelang tersebut. Semakin rumit motif ukirannya, harganya akan semakin mahal.

3. Koleksi Patung dan Gerabah

Ilustrasi gerabah
Ilustrasi gerabah. (Dok. SharkBite/Pexels)

Bagi Anda yang suka mengkoleksi barang-barang unik, Maluku Tenggara adalah tempat yang pas. Anda bisa dengan mudah menemukan berbagai jenis patung dan gerabah yang nantinya akan menghiasi sudut rumah.  Patung yang dibuat dengan bahan bahan dasar kayu ini, memiliki beban yang tidak cukup berat.

Tanah liat yang digunakan untuk gerabah juga merupakan tanah pilihan bukan sembarang tanah liat. Keduanya memiliki bentuk dan ukiran yang mempunyai filosofi tersendiri. Filosofi yang dimaksud adalah budaya nenek moyang masyarakat Maluku Tenggara.

Budaya yang masih berkaitan dengan alam, manusia dan hewan, digambarkan dengan indah diatas kayu atau gerabah tersebut.  Anda bisa mencari koleksi ini di daerah Tumbur. Desa yang terkenal akan pengerajin patung tersebut telah menghasilkan banyak karya menarik untuk di bawa pulang. Harganya terbilang mahal, karena bahan baku yang digunakan juga berkualitas tinggi.

4. Wisata Maluku Tenggara

Pantai Pasir Timbul Kepulauan Warbal Maluku Tenggara
Pantai Pasir Timbul, Kepulauan Warbal Maluku Tenggara. Foto : Lydia Viera Arumdhita

Kabupaten Maluku Tenggara punya banyak destinasi wisata yang patut dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah Pantai Ohoidertawun. Pantai ini mempunyai karakteristik khas, yakni pasang surut air laut yang sangat luas.

Lalu, ada Pantai Ngurtafur atau Pantai Pasir yang menjorok ke depan seperti membagi lautan. Pada musim tertentu, Anda akan melihat kawanan Burung Pelikan berkumpul di pantai ini.

Kabupaten Maluku Tenggara juga memiliki gua dengan air tawar yang sangat sejuk dengan visibilitas yang sangat jelas, yakni Gua Hawang atau Air Goa. Destinasi wisata menarik lainnya di Maluku Tenggara adalah Pantai Ohoi Dertawun, Pantai Pasir Timbul, Pulau Bair, Desa Banda Eli, Pulau Kapal, Kei Islands, Mata Air Nen Masil Evu, dan masih banyak lagi.

5. Desa Wisata Soinrat

Bird Watching dan Eksplorasi Alam Desa Wisata Soinrat
Desa Wisata Soinrat menawarkan pesona alam yang super indah, serta atraksi bird watching. (Tangkapan Layar Jejaring Desa Wisata (Jadesta) Kemenparekraf/Desa Wisata Soinrat)

Desa Wisata Soinrat adalah satu dari 192 desa di Kabupaten Maluku Tenggara, terletak di Kecamatan Kei Besar. Desa Soinrat dikenal juga dengan "Ohoi Soinrat". Hutan desa wisata ini juga menyimpan berbagai burung endemik khas kepulauan Kei. Atraksi bird watching akan sangat menarik bagi para pecinta burung dari seluruh dunia.

Beberapa burung endemik di desa ini adalah Great Kei White Eye, Kai Island Coucal, Kai Islands Pygmy Parrot, Kei Monarch dan lainnya. Untuk menjelajahi keindahan ini, pecinta burung akan dipandu langsung oleh pemandu lokal yang berpengalaman.

Selain memiliki burung-burung endemik, juga dapat dijumpai flora dan fauna termasuk serangga, yang masuk dalam catatan naturalis Alfred Wallace. Menariknya, ada juga beberapa bird watcher peringkat 10 dunia yang datang berkunjung ke Desa Wisata Soinrat.

Desa Wisata Soinrat menyimpan sederet potensi wisata, baik alam seperti air terjun, danau, pulau. Sedangkan, potensi budaya di desa wisata ini meliputi tradisi penangkapan ikan, tarian tradisional, pengolahan makanan tradisional dan lainnya.

Salah satu atraksi wisata yang populer di desa wisata ini adalah air terjun Ai Moun Ni Ohoi yang terletak di sebelah timur Desa Wisata Soinrat. Ketinggian air terjun ini mencapai 15 meter.

6. Kuliner khas Maluku Tenggara

Embal Camilan Khas Tual yang Selalu Dirindukan
Embal adalah makanan khas paling populer di daerah ini.

Ada beragam kuliner khas Maluku Tenggara. Salah satunya adalah Embal, yaitu makanan berukuran besar, dam teksturnya keras. Rasanya tawar serta berwarna putih dan terbuat dari bahan singkong.

Cara mengonsumsi makanan ini terbilang cukup unik. Anda harus mencelupkannya ke dalam kuah makanan sebelum dimakan. Setelah lembek, Anda bisa memakannya beserta dengan lauk pauk. Anda juga bisa memakannya langsung.

Selain itu ada Lapis Palaro. Bahan utama makanan ini adalah daging sapi yang kemudian dipadukan dengan rempah-rempah khas yang banyak terdapat di daerah Maluku Tenggara. Penggunaan rempah-rempah tersebut berfungsi untuk meningkatkan cita rasa dari lapis palaro sehingga membuatnya terasa semakin nikmat di lidah. Kuliner khas lainnya antara lain adalah Ulat Sagu, Rujak Nastepa, Sambal Colo-Colo, Kue Langgar dan Sanole.

Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya