Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk sudah sering bertemu orang-orang penting, termasuk para pejabat dari berbagai negara. Baru-baru ini misalnya, CEO Tesla itu bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Momen tersebut dibagikan oleh pengusaha dan pengurus Kadin Indonesia Pandu Sjahrir melalui akun Instagram pribadinya @pandusjahrir. Pertemuan tersebut berlangsung di pabrik perakitan listrik Tesla Inc. di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Advertisement
Baca Juga
Dalam unggahan tersebut, Elon terlihat bersalaman dengan Pandu dan Menko Luhut Pandjaitan. Sekilas, foto itu terkesan biasa saja Namun yang menarik, Musk hanya mengenakan kaus dan terlihat sangat santai.
Hal itu kontras dengan Menko Luhut dan rombongan yang menggunakan jas. Meski termasuk salah satu orang terkaya di dunia, pria itu justru terlihat bersahaja dengan mengenakan kaus yang harganya sekitar 30 dolar AS atau setara Rp435 ribu.
Ini tentu "tidak mencerminkan" hartanya, yang menurut Bloomberg Billionaire Index, mencapai sekitar Rp4,350 triliun. Kaus yang dikenakan Elon Musk sendiri adalah kaus merchandise resmi dari Tesla. Anda bisa membeli kaus yang diberi nama Men's Battery Day itu di situs resmi Tesla dengan harga 30 dolar AS.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Orang Biasa
Dalam situs web tersebut juga tersedia kaus lain dengan harga bervariasi. Rentang harganya antara 30 sampai 40 dolar AS atau sekitar Rp432 ribu--Rp576 ribu per potong kaus.
Menurut beberapa orang dekatnya, Musk bukan orang yang senang menghabiskan uang untuk gaya hidup. Grimes, mantan pasangan hidup Mask, mengatakan pada Vanity Fair, bulan lalu bahwa gaya hidup ayah dari X Æ A-12 itu tidak mewah. Pebisnis itu bahkan bisa dibilang mirip orang pada umumnya.
"Ia tidak menyukai hidup seperti orang super kaya. Ia hidup seperti di bawah garis kemiskinan. Saya sampai berpikir kenapa kita tidak punya rumah, dan mengapa hanya harus makan roti selama delapan hari berturut-turut," ungkap Grimes.
Yang pasti, menurut Grimes, seluruh uang yang dimiliki Musk digunakan untuk kepentingan riset dan teknologi. Salah satu yang paling menguras keuangan pria berusia 50 tahun itu menurutnya adalah biaya riset untuk tinggal di Mars.
Advertisement
Proyek Tidak Menguntungkan
"Proyek Mars itu paling berat. Sama sekali tidak menguntungkan. Tidak akan menghasilkan uang," kata Grimes. "Namun, menurut dia, itu semua untuk kemanusiaan. Jadi, ia tidak menghambur-hamburkan uang. Hampir semua uang miliknya digunakan untuk pengembangan riset dan teknologi."
Elon Musk juga baru saja membeli Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp635,91 triliun. Adapun nilai akuisisi Twitter ini setara dengan sepertiga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia Tahun 2022.
Dikutip dari kemenkeu.go.id, Belanja Pemerintah Pusat dalam APBN tahun 2022 disepakati sebesar Rp1.944,5 triliun, meningkat Rp6,3 triliun dari usulan Pemerintah dalam RAPBN 2022 sebesar Rp1.938,3 triliun.
Sedangkan pendapatan Negara dalam APBN tahun 2022 direncanakan sebesar Rp1.846,1 triliun, yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp1.510,0 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp335,6 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp0,6 triliun.
Melansir kanal Bisnis Liputan6.com, rencana bos Tesla dan SpaceX ini untuk membeli Twitter ini sudah diungkap sejak 14 April 2022. Saat itu, Musk berniat membeli Twitter dengan harga 54,20 dolar AS per lembar sahamnya.
Membeli Twitter
"Kebebasan berbicara adalah landasan demokrasi yang berfungsi dan Twitter adalah digital town square yang penting bagi masa depan umat manusia," kata Elon Musk seperti dikutip dari Yahoo Finance.
Ia menyambung, "Twitter memiliki potensi luar biasa. Saya harap dapat bekerja sama dengan perusahaan ini dan komunitas pengguna untuk membukanya."
Pengumuman tersebut mengikuti gejolak dalam beberapa minggu antara Elon Musk dan dewan Twiter. Musk merupakan pemegang saham terbesar perusahaan menolak upaya dewan Twitter merekrutnya sebagai anggota. Ia pun merilis tawaran pengambilalihan Twitter.
Musk akhirnya sekarang menambahkan Twitter ke portofolio perusahaannya, termasuk Tesla, SpaceX, The Boring Company dan Neuralink. Ia menyebutkan ingin membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru, membuat algoritma terbuka untuk meningkatkan kepercayaan, mengalahkan bot spam, dan autentifikasi.
Kesepakatan ini juga disambut baik oleh CEO Twitter, Parag Agrawal. Ia mengatakan, "Twitter memiliki tujuan dan relevansi yang berdampak pada seluruh dunia."
Advertisement