Liputan6.com, Jakarta - Candi Prambanan salah satu destinasi wisata di Yogyakarta. Lokasinya berada di Dusun Karangasem, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai destinasi wisata, Candi Prambanan ramai dikunjungi turis saat hari-hari libur. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk wisatawan mancanegara.
Advertisement
Baca Juga
Candi Prambanan merupakan bagian dari gugusan percandian yang mendapat predikat sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) dengan nama Prambanan Temple Compounds (Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung, Candi Bubrah, dan Candi Asu) dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) World Heritage Commiittee pada 13 Desember 1991 dengan Nomor C. 642, dikutip dari laman kemendikbud.go.id.
Candi Prambanan memiliki tiga halaman yang ditata memusat. Setiap halaman dibatasi pagar keliling. Pada halaman I (pusat) terdapat 16 candi antara lain: tiga candi utama (Candi Brahma, Candi Siwa, Candi Wisnu); tiga candi wahana (Candi Garuda, Candi Nandi, Candi Angsa); dua Candi Apit (Apit Utara dan Apit Selatan); empat Candi Kelir; dan empat Candi Patok.
Pada halaman II terdapat Candi Perwara berjumlah 224 dengan rincian: deret pertama 68, deret kedua 60, deret ketiga 52 dan deret keempat 44. Candi-candi tersebut tidak semuanya dalam kondisi utuh. Sebagian besar telah runtuh. Pada halaman III tidak ditemukan candi, hanya terdapat sebagian struktur gapura dan pagar.
Konfigurasi candi terkait dengan aspek-aspek spiritualitas yang secara kosmologis dapat diidentifikasi ke dalam dimensi makrokosmos (jagad gedhe) dan mikrokosmos (jagad cilik). Oleh karena itu, aspek filosofis, simbolik maupun fungsional praktis selalu hadir dan menjadi kekuatan di dalam bangunan percandian yang merupakan grha para dewa itu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjelasan Candi
Candi Siwa sebagai Candi Induk
Pada bagian tubuh Candi Siwa terdapat empat bilik. Masing-masing bilik berisi arca. Arca Siwa Mahadewa sebagai arca utama berada di bilik sisi timur. Arca Agastya sebagai Siwa Mahaguru berada di bilik sisi selatan. Arca Ganeça sebagai anak Dewa Siwa berada di bilik sisi barat. Arca Durga Mahisasuramardini sebagai çakti Siwa terdapat pada bilik sisi utara. Atap candi bertingkat-tingkat, masing-masing dihiasi dengan beberapa hiasan ratna.
Candi Brahma
Bentuk Candi Brahma mirip dengan Candi Siwa, namun ukurannya lebih kecil. Candi Brahma hanya memiliki satu tangga masuk di sisi timur dan satu bilik yang di dalamnya terdapat arca Brahma.
Candi Wisnu
Bentuk Candi Wisnu mirip dengan Candi Brahma. Candi Wisnu juga memiliki satu tangga masuk di sebelah timur dan satu bilik yang di dalamnya terdapat arca Wisnu.
Candi Nandi
Candi Nandi berada di depan Candi Siwa. Candi Nandi menghadap ke barat. Memiliki satu bilik yang di dalamnya ada arca Nandi. Selain itu, juga terdapat relief mengenai Dewa Surya dan Candra. Dewa Surya digambarkan mengendarai kereta yang dihela 7 ekor kuda, sedangkan Dewa Surya digambarkan mengendarai kereta yang dihela 10 ekor kuda.
Advertisement
Candi Garuda
Candi Garuda berada di depan Candi Wisnu. Candi Garuda memiliki satu bilik, namun di dalamnya kosong.
Candi Angsa
Candi Angsa berada di depan Candi Brahma. Candi Angsa memiliki satu bilik, namun di dalamnya kosong.
Candi Apit
Candi Apit berjumlah dua buah. Satu berada di dekat pintu masuk sisi utara, dan satunya lagi berada di dekat pintu masuk sisi selatan. Disebut Candi Apit karena berfungsi sebagai pengapit dua deretan candi yang terletak di sebelah timur dan barat.
Candi Kelir
Jumlah candi kelir ada empat buah. Letaknya di depan pintu masuk di empat sisi, yaitu sebelah utara, selatan, timur dan barat. Secara simbolis berfungsi sebagai penolak bala.
Candi Sudut
Candi sudut berjumlah empat buah, terletak di setiap sudut halaman utama. Seperti halnya candi kelir, candi sudut berukuran kecil dan tidak memiliki tangga masuk.
Legenda
Nama dari candi ini sudah melegenda lewat kisah cinta tak sampai antara Bandung Bandawasa dan Rara Jongrang. Rara Jonggrang meminta seribu candi dalam satu malam sebagai syarat lamaran Bandung Bandawasa.
Melalu bantuan mahluk jin, Bandung Bandawasa mampu menyelesaikan seribu candi yang pada akhirnya digagalkan sendiri oleh Rara Jonggrang. Mengetahui kecurangan yang dilakukan oleh Rara Jonggrang tersebut, Bandung Bandawasa pun marah dan mengutuk Rara Jonggrang menjadi arca terakhir dari seribu candi yang dia bangun dalam satu malam tersebut. Maka munculah sosok patung perempuan dalam salah satu arca Candi Prambanan.
Kisah tersebut adalah legenda yang dekat dengan Wisata Candi Prambanan, namun untuk sejarah asli Candi Prambanan sangat berbeda. Candi Prambanan dibangun oleh Rakai Pikatan yang saat itu adalah Raja dari Mataram Kuno dari Wangsa Sanjaya. Pembangunannya sendiri dimulai pada 850 M, yang mana dekat dengan waktu pembangunan Borobudur.
Advertisement